Jakarta, KPonline – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyatakan Indonesia merupakan negara dengan pertumbuhan ekonomi terbilang baik dalam 10 tahun terakhir. Bahkan pada tahun lalu, pertumbuhan ekonomi Indonesia masuk 3 besar dunia. Hanya kalah dari India dan China.
Sri Mulyani mengungkapkan, dalam satu dekade terakhir, ekonomi Indonesia mampu tumbuh stabil di atas 5 persen. Pada tahun ini, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan akan mencapai 5,1 persen.
Baca juga: Upah Buruh, Kesenjangan, dan Kemiskinan di Yogyakarta
“Ekonomi kita sebenarnya tidak terlalu buruk, dalam10 tahun terakhir di atas 5 persen, puncaknya 6 persen. Beberapa indikator, paling rendah di 2015-2016. Tapi sekarang diperkirakan 5,1 persen (2017),” ujar Sri Mulyani.
Sri Mulyani menjelaskan, pada tahun lalu di tengah kondisi ekonomi global yang belum membaik, Indonesia mampu mencatatkan pertumbuhan yang sangat baik. Indonesia berada di urutan ke-3 pertumbuhan ekonomi terbesar setelah India dan Tiongkok. Hal ini menjadi tanda ekonomi nasional bisa terus tumbuh baik ke depannya.
Baca juga: Presiden KSPI Said Iqbal Prihatin Banyak Sarjana Nganggur
Menurut Sri Mulyani, agar tren pertumbuhan ini bisa terus terjaga, maka pemerintah harus menjaga tingkat konsumsi masyarakat tetap berada di atas 6 persen.
“Indonesia dengan size 250 juta orang, midldle income class, purchasing power. Konsumsi kita menegaskan lebih dari 50 persen GDP kita. 5 tahun terakhir 6,8 persen. Selama konsumsi tumbuh diatas 6 persen dia beri daya dorong ekonomi domestik kita.”
Kesenjangan Makin Tinggi
Sayangnya, pertumbuhan ekonomi yang tinggi di Indonesia belum diimbangi dengan pembagian pendapatan yang lebih merata. Dalam 20 tahun terakhir kesenjangan antara kaum super kaya dan penduduk lainnya di Indonesia tumbuh lebih cepat dibanding di negara lain di Asia Tenggara.
Baca juga: Salah Kaprah Kebijakan Upah
Faktanya, kekayaan 4 orang terkaya di Indonesia sama dengan gabungan kekayaan 100 juta orang temiskin. Besarnya pendapatan tahunan dari kekayaan orang terkaya Indonesia cukup untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem di Indonesia.
Melebarnya kesenjangan antara kekayaan orang-orang super kaya di Indonesia dan kelompok masyarakat lainnya adalah ancaman serius pada kesejahteraan rakyat Indonesia ke depan. Kalau tidak diatasi, dapat menghambat langkah pemerintah menurunkan kemiskinan.