2 Orang yang Diperebutkan 2 Capres?

2 Orang yang Diperebutkan 2 Capres?

Jakarta, KPonline – Dia adalah mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo dan Imam Besar Umat Muslim Indonesia Habib Rizieq Shihab. Kedua orang ini diperebutkan oleh kedua kubu calon presiden. Baik pihak Jokowi – Ma`ruf Amin dan Prabowo – Sandi sama-sama berkeinginan agar kedua orang itu berada di pihaknya.

Direktur Pencapresan PKS Suhud Aliyuddin, misalnya, sangat berharap mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo masuk menjadi bagian dari Tim Pemenangan pasangan calon Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno. Di sisi lain, Koalisi Indonesia Kerja (KIK) pengusung pasangan calon Joko Widodo-Ma’ruf Amin turut memberi sinyal untuk membuka pintu bagi Gatot Nurmantyo.

Namun demikian, hingga kini, seperti tak diketahui dimana rimbanya, Gatot belum mengambil keputusan. Dia juga irit bicara di media.

Kita juga sulit memprediksi kemana arah dukungan Gatot Nurmantyo. Sebab relawannya sendiri terpecah. Relawan Gatot Nurmantyo untuk Rakyat atau GNR sudah mentakan dukungan kepada Jokowi – Ma`ruf Amin. Sementara itu, sebelumnya, Relawan Selendang Putih Nusantara (RSPN) sudah terlebih dahulu memutuskan untuk mendukung Prabowo-Sandiaga.

Sosok kedua yang juga diingankan kedua calon adalah Habib Rizieq Shihab.

Seperti diberitakan di banyak media, Ma`ruf Amin berencana menemui Habib Rizieg di Mekah. Berharap Habib Rizieq bisa memberikan dukungan pada Jokowi. Sementara di kubu Prabowo – Sandi sangat yakin jika imam besar itu akan memberikan dukungan kepada pihaknya. Terlebih lagi, selama ini ada kesan Habib Rizieq dijadikan semacam “musuh” oleh negara.

Habib Rizieq diyakini memiliki pengaruh besar terhadap dukungan ummat.  Namun demikian, Habib Rizieq belum menyatakan sikap. Dia masih menunggu Ijtima Ulama II yang akan diselenggarakan dalam waktu dekat ini.

Kita bisa membayangkan betapa sulitnya kedua tokoh yang dianggap sebagai penentu kemenangan ini, untuk memilih kepada siapa akan memberikan dukungan.

Kisah ini sekaligus memberikan pelajaran berharga kepada masyarakat. Begitulah politik. Sosok yang dulunya berseberangan, kini coba dirangkul dan disayangi demi mengamankan posisi. Mengharapkan dukungan agar bisa mendapatkan kemenangan.

Rakyat tidak akan lupa bagaimana Gatot Nurmantyo dicopot dari jabatannya sebagai Panglima TNI sebelum waktu pensiun tiba. Juga tentang bagaimana Habib Rizieq dikesankan sebagai orang yang tidak toleran, suka perempuan, dan dijadikan tersangka sebelum akhirnya diterbitkan SP3.