Semarang, KPonline – Tak hanya sore hari , Sumartono beserta para jajaran pengurus maupun koordinator lapangannya menggelar konsolidasi. Malam harinya
Kamis (09/05/2019), laki-laki berkulit putih ini mengerahkan para pengurusnya guna mengumpulkan pekerja PT. SAMI TF shift II seusai ibadah shalat tarawih untuk konsolidasi di dalam kantin PT. SAMI TF.
Masa kemudian berkumpul di area dalam kantin seiring dibunyikannya suara sirine untuk mempersiapkan diri mendengarkan isi konsolidasi yang akan disampaikan oleh ketua PUK SPAMK FSPMI PT. SAMI TF ini. Tak mau kalah dengan pekerja yang sudah ada didalam kantin, para pekerja yang masih berada diluar kantin hingga yang baru saja sampai di PT. SAMI pun langsung menuju ke dalam kantin berbaur dengan pekerja yang lebih dulu duduk disana.Dengan seksama mereka mendengarkan apa yang disampaikan oleh Sumartono.
Sang Ketua PUK inipun juga menanyakan hal yang sama seperti yang diajukannya di shift I tentang langkah apa yang harus dilakukannya, setelah menerangkan hasil perundingan-perundingan yang telah dijalani.
“Untuk kawan-kawan shift ini bagaimana? Apakah mau menerima apa yang akan diberikan oleh pengusaha kepada kalian, dengan angka yang masih rendah?”, tegas Sumartono.
“Tidak mau, Tolak OT..!!”, jawab para pekerja serempak dengan berteriak.
Lagi dan lagi, bukan hanya kekecewaan yang didapat oleh para pekerja ini, namun dirasa harapan-harapan pekerja mulai disurutkan lewat janji-janji pengusaha yang masih saja belum ada kejelasan mengenai kenaikan gaji.
Hal ini membuat tak sedikit para karyawan begitu gelisah, terlihat dari tanggapan salah seorang pekerja yang ikut dalam konsolidasi.
“Tentu saja pekerja sangat gelisah, sudah hampir 5 bulan gaji belum ada kejelasannya, apalagi di bulan ini harusnya adalah bulan dimana THR akan diturunkan. Namun bagaimana THR bisa turun dengan tepat waktu, jika kenaikan gaji saja belum deal”, ucapnya. *(Tride)