Jakarta,KPonline – Prabowo merupakan pribadi yang cerdas dan terbuka didalam menyampaikan gagasan bernegara nya,salah satu cara yang dilakukannya adalah dengan menuangkan gagasan tersebut melalui buku,dan cara ini adalah cara yang elegan serta lebih bertanggung jawab dibandingkan dengan hanya menyampaikan secara verbal kepada masyarakat karena melalui buku bisa lebih rinci dan jelas.
Salah satu gagasan Prabowo yang penting untuk menjadi perhatian saat ini adalah tentang kondisi darurat di masyarakat tentang munculnya huru hara, perkelahian pelajar,tawuran antar kampung,revolusi dan perang saudara yang biasa disebut dengan Konflik Sosial
Mungkin secara media mainstream hal hal diatas luput dari pemberitaan, tenggelam oleh wacana pembangunan insfratruktur ,padahal salah satu faktor yang mempengaruhi ketentraman di masyarakat adalah suasana kondusif.
Menurut Prabowo Subianto di dalam bukunya yang berjudul “Paradox Indonesia” menjelaskan bahwa ada beberapa hal yang menjadi pemicu terjadinya gesekan dan huru hara di masyarakat yakni :
1.Inflasi.
2.Harga Pangan Naik.
3.Ledakan Penduduk.
4.Pengangguran Meningkat.
5.Disparitas Penghasilan.
6.Radikalisme Ideologi.
7.Korupsi.
Jika kita amati maka ,ketujuh hal tersebut sudah terjadi saat ini.
Dengan Prabowo jadi Presiden maka pasti dirinya sudah melakukan pemetaan langkah serta memikirkan solusi untuk mencegah Konflik Sosial ini dan kesemuanya telah tertuang di Visi Misi Capres ini dimana di dalam Pilar Ekonomi menyebutkan diantaranya :
1. Menyelamatkan Indonesia dari keterpurukan di bidang ekonomi, dengan
mewujudkan sumber daya manusia yang produktif dan mampu bersaing di
tingkat dunia.
2. Menciptakan lapangan kerja sebesar-besarnya.
3. Menjaga harga kebutuhan pokok yang stabil dan terjangkau.
4. Mendorong pertumbuhan dunia usaha dan koperasi yang efisien dan unggul.
5. Mendorong pembangunan berkualitas yang mengurangi kemiskinan dan
ketimpangan sosial ekonomi.
6. Meningkatkan daya beli masyarakat.
7. Menciptakan sumber-sumber pertumbuhan baru, termasuk pariwisata,
ekonomi digital, startup, industri syariah dan maritime.
8. Mendorong pembangunan ekonomi nasional dengan meningkatkan
produktivitas dan nilai tambah untuk mewujudkan kemandirian dan
kesejahteraan yang berkeadilan sosial.
(Khoirul Anam)