Bandung Barat, KPonline – Berkembangnya isu di perusahaan PT. Sanwa Part Indonesia saat ini bukanlah tentang HRD yang cantik, tetapi tentang akan adanya pensiun dini yang sedang begitu hangatnya menjadi perbincangan diinternal karyawan PT. Sanwa Part Indonesia.
Dari dua Serikat Pekerja/Serikat Buruh yang ada di perusahaan tersebut sedang disibukan dan saling mencari langkah antisipasi. Tak hanya itu, mereka pun tengah berdiskusi bagaimana cara atau teknis pengambilannya.
Bukan FSPMI kalau tidak mempunyai cara sendiri. Menyikapi hal itu, PUK telah mempersiapkan bagaimana cara mensosialisasikannya kepada anggota.
Bertempat di kantor Sekretariat FSPMI Kabupaten Bandung Barat, para pengurus dan perwakilan anggota PUK SPL-FSPMI PT. Sanwa Part Indonesia mengadakan rapat rutin dengan pokok bahasan tentang pensiun dini. Selain itu, juga dibahas tentang rumusan atau cara menghitung pesangon yang diterima ketika pensiun dini diambil. Karena sebagian besar anggota masih banyak yang belum paham atau mengetahui cara menghitungnya.
Hadir dalam agenda tersebut, Lilis Susilawati (selaku ketua PUK PT.Sanwa Part Indonesia) dan para pengurus PUK serta beberapa orang perwakilan anggota.
Tidak berlebihan, karena cara ini bisa menjadi acuan ketika nominal itu keluar dan sesuai dengan hak karyawan. Sayangnya dari sekian banyak yang berencana akan mengajukan pensiun dini, hanya sebagian anggota saja yang bisa menyempatkan hadir. Tentu saja hal ini akan mengakibatkan kurangnya pengetahuan karyawan yang hendak mengambil pensiun dini tersebut.
Selain pensiun dini, dirapat kali ini juga dibahas tentang Rancangan Undang – Undang Omnibus Law Cipta Kerja yang sedang panasnya diperdebatkan. Bagaimana ngerinya jika undang – undang ini disahkan, betapa makin terpuruknya nasib kaum buruh. Sudah gaji sedikit dan dipandang sebelah mata, eh malah mau dipangkas pula segala hal yang mengacu pada kesejahteraan.
Rapat rutin kali ini ditutup dengan pbicaraan perencanaan musnik. Dan yang khas dari PUK Bandung Barat yaitu ketika rapat sering kali diselingi dengan makan nasi liwet pake ikan asin, walaupun sajiannya cukup sederhana, tapi cara itu bisa menjadikan anggota dalam ruang lingkup PUK bisa menjadi pemicu kekompakan dan kesolidan. Meskipun dalam kesederhanaan.
(Inces)