Jakarta, KPonline – Mahasiswa kembali bergerak. Beberapa media menyebut, ini sebagai pertanda kebangkitan mahasiswa setelah sekian lama dipertanyakan keberadaannya.
Para mahasiswa menyuarakan berbagai permasalahan rakyat, mulai dari naiknya harga listrik, BBM, hingga melemahnya rupiah di era pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Uniknya, demonstran juga menyindir aksi Jokowi yang memakai motor gede saat pembukaan Asian Games 2018. Kala itu Jokowi memakai jasa stuntman. Para mahasiswa menilai, aksi stuntman yang pernah dilakukan Jokowi hanya sekadar pencitraan agar dikenal oleh negara lain.
Di Jakarta, salah satu elemen yang turun ke jalan adalah Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) se-Jabodetabek.
Selain KAMMI, aksi juga dilakukan Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) wilayah Jabodetabek dan Banten.
Dalam aksi bertajuk Bela Rupiah, BEM SI mengusung 7 tuntutan berikut:
1. Mendesak pemerintah agar tetap menjaga stabilitas harga bahan pokok di tengah melemahnya nilai tukar rupiah tanpa harus mengintimidasi produk-produk lokal.
2. Menekan pemerintah untuk mempermudah akses peminjaman usaha dengan menjaga suku bunga kredit yang rendah.
3. Mendorong pemerintah untuk memperluas ekspor dengan mencari pasar alternarif ekspor dan mengurangi impor.
4. Menghimbau masyarakat agar meningkatkan penggunaan produk lokal dan mengurangi konsumsi produk asing.
5. Mengajak masyarakat untuk tidak menukarkan rupiah ke dolar dan memperbanyak transaksi dengan rupiah agar nilai rupiah menguat dan menukarkan dolarnya agar devisa dolar terus terjaga di dalam negeri akan kondisi rupiah kembali membaik.
6. Menekankan pemerintah supaya mempermudah sistem bongkar muat di pelabuhan yang akan berdampak mudahnya sistem ekspor dalam negeri ke luar negeri.
7. Mendesak pemerintah untuk mengakomodir produk lokal agar lebih dikenal oleh masyarakat.
Aksi Mahasiswa di Malang
Aliansi Kader HMI Cabang Malang juga melakukan aksi serupa. Mereka menagih janji-janji dari rezim Jokowi-JK pada saat awal memimpin negeri ini, yakni Nawa Cita.
Menurut mahasiswa, realitas sosial, politik, dan ekonomi yang ada saat ini masih jauh dari harapan yang dijanjikan.
“Kasus korupsi masih merajalela, nilai tukar rupiah kian melemah. Hal itu membawa dampak pada sektor perekonomian rakyat,” ujar Korlap aksi, Muh Rheza Aditya.
Selain itu, lanjut dia, ruang demokrasi semakin terancam akibat maraknya kasus persekusi, termasuk kasus pelanggaran HAM yang tak kunjung tuntas. Oleh karena itu, pihaknya menuntut agar konstitusi harus benar-benar ditegakkan.