Surabaya KPonline – Selasa (31/07/2018), Pukul 9.00 WIB Puluhan pekerka/buruh yang tergabung dalam FSPMI, Yakni PUK SPL FSPMI PT Perjuangan dan PUK SPL FSPMI PT CIP, telah memadati jalan raya Margomulyo menuju titik kumpul aksi Wilayah di Kebun Binatang Surabaya.
Mungkin para Pungguna jalan dan masyarakat bertanya tanya kenapa merka turun ke jalan,.?
Apa yang mereka lakukan bukanlah untuk konvoi atau pamer motor, mereka turun ke jalan tidak lain adalah untuk mengawal isu Disparitas upah, BPJS Kesehatan dan Outsorcing yang ada di Jawa Timur,
Salah satu anggota PUK CIP, M. Misbah menuturkan, bahwa disparitas upah harus dihapuskan karena jelas jauh dari kata ” keadilan
sosial bagi seluruh rakyat indonesia ” seperti yang termaktub dalam Pancasila sila ke 5
Sesuai dengan yang terjadi di lapangan,masih banyak perusahaan yang menerapkan system
outsourcing yang nyata nyata menyalahi aturan karenanya Pemerintah Ptovinsi harus turun tangan untuk menertibkannya.
Demikian juga dengan permasalahan BPJS Kesehatan, masih bnyak perusahaan yg belum menerapkannya meskipun banyak diantaranya yang memiliki tingkat kecelakaan tinggi, dan naasnya lagi adalah sikap perusahaan yang
menganggap jika buruh tidak boleh sakit.
kalau toh ada BPJS di perusahaan ,terkadang
enggan membayar kan iurannya, sampai sampai menonaktifkan BPJS tersebut.
Memang diperlukan pengawalan pelaksanaan BPJS Kesehatan karena banyak pasien yang tidak di terima di rumah sakit
dengan berbagai alasan.jika demikian siapa lagi kalau bukan pemerintah dan relawan buruh yg mengawalnya ?
Program pemerintah khusus tentang ketenaga kerjaan kurang maksimal dalam
penerapan nya sehingga masih banyak perusahaan yang seenaknya melakukan pelanggaran.
Jadi tema besar aksi buruh hari ini adalah mengawal isu/janji gubernur Jawa Timur saat Mayday lalu seperti yang disampaikan di atas.
Ditambahkan oleh anggota PUK CIP yang lain bernama Arif Fahrudin, bahwasannya Kekuatan buruh adalah kekuatan massa aksi tentunya selain konsep dan loby.
Jadi hari ini kita turun jalan untuk bergerak bersama.
Semoga aksi ini bisa memberi perubahan yang nyata untuk kaum buruh khususnya yang ada di Jawa Timur.
(Muis /Surabaya)