Surabaya,KPonline – Pada hari Rabu (6/6), warga korban penggusuran rusunawa Gunungsari kembali lagi melakukan aksi demontrasi di kantor Grahadi, Surabaya.
Aksi kali ini diwarnai dengan kegiatan cor kaki yang dilakukan oleh korban rusunawa Gunungsari sebanyak 4 orang (1 Laki-laki dan 3 Perempuan), yaitu Imron Rosidi (46), Widyaningsih (57), Chusnul Khotimah (53), Dan Luna Marintan Perwita (17).
Adapun dalam aksi kali ini, yang menjadi tuntutan massa, yaitu Pertama, Menolak relokasi ke Liponsos Surabaya karena berdampak pada akses pendidikan anak, pekerjaan kesejahteraan, kesehatan dan tempat tinggal layak.
Kedua, Warga Ex. Stren kali jagir terdampak pengusiran dapat kembali menempati unit di Rusunawa Gunungsari.
Ketiga, Memberikan keringanan pembayaran tunggakan sewa Rusunawa Gunungsari.
Keempat, Evaluasi Pengelolaan Rusunawa Gunungsari karena telah dihuni warga yang tergolong secara ekonomi mampu/kaya/bukan MBR.
Salah satu warga, Widyaningsih, menyampaikan untuk aksi cor kali supaya pemerintah yang gusur kasihan sama kami. “kami bukannya gak mau bayar, kami mau cicil tapi pemerintah maunya dilunasi, sedangkan saya ini jualan gorengan, keuntungannya berapa, untuk beli obat suami aja gak cukup” ucap Widyaningsih.
Dan juga ada warga lain yang menyampaikan, “Saya tinggal di stren kali jagir mulai tahun 1970, terus digusur tahun 2009, saya ditempatkan di rusun gunungsari 2011, saya menempati sudah 14 tahun, tanpa ada pemberitahuan, saya digusur lagi untuk kedua kalinya. Sekarang anak saya tidak bisa sekolah lagi, karena terdampak dari penggusuran. Saya minta tolong kembalikan huniaan saya lagi” ucap Suhartina (Orang tua Luna Marintan Perwita)
Koordinator Lapangan, Bayu Kuntoro Mukti, mengatakan bahwa aksi ini akan terus bertahan sampai tuntutan kami terpenuhi, setidaknya mendapatkan hunian yang layak atau kembali ke Rusunawa Gunungsari.
Sampai jam 19.45, massa aksi masih tetap bertahan di lokasi.
(Maha – Kontributor Surabaya)