Surabaya, KPonline – Ratusan buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) kembali menggelar aksi lanjutan di Surabaya pada hari ini, Selasa (5/11/2024).
Aksi ini melibatkan pekerja dari berbagai kota di Jawa Timur, seperti Surabaya, Gresik, Tuban, Pasuruan, dan Mojokerto. Dengan penuh semangat, mereka melakukan long march dari Jalan Bubutan menuju Gedung Gubernur Jawa Timur di Jalan Pahlawan, untuk menyuarakan tuntutan mereka terkait kenaikan upah minimum tahun 2025.
Meskipun digelar di bawah terik matahari, aksi ini berlangsung damai dan tertib. Para buruh menunjukkan antusiasme tinggi dalam memperjuangkan hak mereka, khususnya terkait kebutuhan hidup layak dan upah yang sesuai dengan kondisi ekonomi saat ini.
Tuntutan utama aksi ini adalah penyesuaian Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) tahun 2025 di Jawa Timur dengan kenaikan sebesar 10% atau setara dengan rata-rata kenaikan di provinsi tersebut. KSPI mengusulkan kenaikan ini berdasarkan formulasi penetapan upah minimum yang mempertimbangkan tingkat inflasi dan pertumbuhan ekonomi. Mereka juga menyoroti pentingnya memperhatikan perbandingan antara kebutuhan hidup layak dengan upah minimum yang berlaku saat ini.
“Penyesuaian UMK penting agar buruh dapat memenuhi kebutuhan hidup layak di tengah tekanan inflasi dan perubahan ekonomi,” ujar salah satu perwakilan KSPI dalam orasinya di depan Gedung Gubernur Jawa Timur. Para buruh berharap tuntutan ini dapat segera mendapat perhatian dari pemerintah, guna memastikan kesejahteraan di masa mendatang.
Aksi ini menggambarkan semangat para pekerja Jawa Timur yang menginginkan peningkatan taraf hidup melalui upah yang lebih layak. KSPI bersama para buruh berharap agar pemerintah Jawa Timur merespons tuntutan ini secara bijaksana, sehingga UMK 2025 bisa lebih adil dan mampu mengakomodasi kebutuhan hidup layak di tengah tantangan ekonomi yang semakin berat. (Natalia)