Jakarta, KPonline – Selama 2 hari berturut-turut, pekerja Maybank yang tergabung dalam organisasi serikat pekerja SPAI FSPMI mengelar aksi di Jakarta. Aksi pada tanggal 11-12 Februari 2019 ini dilakukan di kantor Maybank, Jl. Sentral Asia Afrika No 8 GBK dan kantor OJK.
Perwakilan PUK SPAI FSPMI Maybank jauh-jauh datang dari Surabaya ke Jakarta untuk mencari keadilan.
Dimana ketua PUK SPAI FSPMI Maybank, Krisdyanto di PHK. Diduga PHK dilakukan karena Krisdyanto memperjuangkan hak normatif sesuai undang-undang Ketenagakerjaan terhadap anggotanya. Yaitu berkaitan dengan diberlakukannya struktur skala upah, jalankan PKB, verifikasi keanggotaan dan masih banyak tuntutan lainnya semuanya normatif.
Hingga Selasa (12/2/2018), PUK SPAI FSPMI Maybank yang dibantu solidaritas dan para perangkat DPP dan PC SPAI FSPMI masih mengelar aksi di kantor OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Setelah diterima staff di OJK, massa aksi diarahkan ke Kedubes Malaysia. Hal ini karenakan wewenang terkait Maybank ada di sana.
Akhirnya masa aksi mendatangi kantor Kedubes Malaysia sambil orasi dan menyampaikan tuntutannya secara bergantian.
Berikut ini tuntutan PUK SPAI FSPMI Maybank:
1. Hentikan perundingan PKB dan lakukan verifikasi ulang.
2. Hentikan PHK massal akibat restrukturisasi, penutupan kantor atau unit kerja.
3. Rundingkan struktur skala upah dan kenaikan gaji dengan serikat.
4. Lakukan penilaian P2K dengan transparan adil dan terukur.
5. Hilangkan disparitas upah pekerja lama dengan pekerja baru / pro hire.
6. Libatkan serikat dalam penentuan vendor asuransi kesehatan.
7. Jalankan PKB dengan bertanggungjawab (LKS, Bipartit, sekretariat, penentuan sanksi).
8. Ganti direktur human kapital karena tidak mampu meningkatkan kesejahteraan dan kenyamanan dalam bekerja.
9. Hentikan praktek perbudakan berikan lembur kepada 3G49 dan B50 , hapus SE penginputan lembur 7 hari sebelumnya.
10. Pekerjakan kembali ketua SP perjuangan BMI SPAI FSPMI.
11. Tolak PKWT, outsourcing dan magang di MAY BANK.
12. Hentikan day in lieu sebagai pengganti training hari libur.
Setelah perangkat sebagai penanggung jawab aksi melakukan loby untuk kordinasi agar perwakilan di terima dan untuk di fasilitasi pihak Kedubes Malaysia akhirnya perwakilan di terima masuk ke dalam kedutaan.
Dalam hal ini, pihak kedutaan Malaysia berjanji akan menekan kepada pihak manajemen Maybank agar mempekerjakan kembali Krisdyanto dan meminta untuk bisa dirundingkan permasalahan permasalahan normatif pekerja yang ada di Maybank.(Omp)