Bekasi, KPonline – Tak seperti hari biasanya, hari ini Sabtu (21/1/2023), Sekretariat FSPMI Bekasi didatangi aktivis perempuan FSPMI dari SPEE dan SPAI. Di hari yang sama dan berbagi tempat yang sama, masing-masing melaksanakan kegiatan organisasi.
Bidang Perempuan PC SPAI FSPMI Kab./Kota Bekasi dengan jumlah 27 peserta dengan agenda pendidikan publik speaking untuk perempuan mulai pukul 09.00 WIB hingga sore hari.
Ketua Bidang Perempuan PC SPAI FSPMI Kab./Kota Bekasi Elvi Rahmawati BR Sembiring mengatakan bahwa agenda pendidikan publik speaking tersebut bertujuan untuk menjadikan anggota perempuan SPAI Bekasi lebih berani tampil di depan publik.
Ditambahkan Elvi yang mana ilmu yang didapat tersebut bisa diterapkan di seluruh aspek, seperti lingkungan, keluarga, masyarakat, dan tentunya organisasi. Selain itu agar bisa mengolah mental menjadi lebih pede dan terarah dalam menyampaikan suatu materi/bahan bahasan.
Nara sumber publik speaking tersebut adalah Saeful Bahri, SH dan Nazirul Alghobi Rana dari Pimpinan Cabang SPAI FSPMI Bekasi.
Sementara itu, di ruangan lain ada agenda Bidang Perempuan PC SPEE FSPMI Kab./Kota Bekasi melaksanakan konsolidasi korlap perempuan PUK SPEE FSPMI Kab./Kota Bekasi, yang mulai pukul 09.00 sampai pukul 12.00 WIB. Agenda ini dihadiri sekitar 75 orang buruh perempuan.
Dalam konsolidasi korlap perempuan SPEE tersebut diisi dengan materi organizer di sampaikan oleh Eva Yani dari PUK SPEE FSPMI PT. YMMA kemudian dilanjutkan dengan materi penguatan organisasi oleh M. Sholeh Bidang organisasi PC SPEE FSPMI Kab./Kota Bekasi.
Menurut Ika Asih Hartati selaku Kabid Perempuan PC SPEE FSPMI Kab./Kota Bekasi mengatakan bahwa agenda konsolidasi ini tentang pentingnya organizer terhadap pekerja perempuan. Selain itu juga untuk memberi pemahaman kepada kader perempuan perihal keberadaan perempuan dalam suatu partai politik bukan hanya sekedar pemenuhan kuota 30 % tetapi mendorong kesetaraan dan pengarusutamaan gender (PUG).
Pengarusutamaan Gender (PUG) adalah strategi yang dilakukan secara rasional dan sistematis untuk mencapai kesetaraan dan keadilan gender dalam aspek kehidupan manusia melalui kebijakan dan program yang memperhatikan pengalaman, aspirasi, kebutuhan, dan permasalahan perempuan dan laki-laki untuk memberdayakan perempuan dan laki-laki mulai dari tahap perencanaan, penyusunan, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi dari seluruh kebijakan, program, kegiatan di berbagai bidang kehidupan pembangunan nasional dan daerah.
Indonesia telah memiliki komitmen kuat dalam mengupayakan terwujudnya kesetaraan dan pengarusutamaan gender. Hal ini dibuktikan dengan adanya komitmen pemenuhan hak-hak dasar perempuan antara lain dalam UUD 1945, Inpres No. 9 Tahun 2000, dan Peraturan Presiden tentang RPJMN 2020-2024. (Wiwik)