Jakarta, KPonline – Sumpah Pemuda yang diikrarkan pada 28 Oktober 1928 merupakan tonggak bersejarah dalam perjuangan bangsa Indonesia. Nilai-nilai yang terkandung di dalamnya persatuan, kesatuan, dan cinta tanah air masih sangat relevan, terutama bagi generasi muda di era digital saat ini.
Dikutip dari laman resmi kemdikbud.go.id, bahwa Sumpah Pemuda merupakan ikrar kebangsaan yang lahir dari hasil Kongres Pemuda Kedua di Jakarta pada 27-28 Oktober 1928. Ikrar ini mencerminkan tekad pemuda Indonesia dari berbagai latar belakang daerah, suku, dan agama untuk bersatu dalam satu identitas: Indonesia.
Ditengah pesatnya perkembangan teknologi informasi, pemuda sering kali dihadapkan pada berbagai tantangan yang dapat mempengaruhi identitas dan karakter bangsa. Memahami dan menerapkan nilai-nilai Sumpah Pemuda menjadi kunci untuk menghadapi tantangan tersebut.
Memahami Sumpah Pemuda membantu generasi muda menyadari pentingnya persatuan dan kesatuan dalam menghadapi tantangan masa kini. Dalam konteks digital, pemuda diharapkan dapat mengedepankan nilai-nilai kebangsaan, menghindari disinformasi, serta mempromosikan sikap toleransi dan saling menghormati.
Era digital memungkinkan interaksi antarbudaya yang lebih luas. Namun, hal ini juga dapat menimbulkan potensi perpecahan. Dengan memahami nilai persatuan dalam Sumpah Pemuda, generasi muda diharapkan dapat lebih menghargai perbedaan dan menjunjung tinggi toleransi. Kampanye-kampanye positif di media sosial dapat digunakan untuk memperkuat ikatan antarwarga negara, menjadikan keberagaman sebagai kekuatan.
Sumpah Pemuda mengajak kita untuk bersatu dalam mencapai tujuan bersama. Di era digital, kolaborasi menjadi semakin penting. Pemuda perlu memahami bahwa untuk mencapai perubahan yang signifikan, mereka harus bekerja sama, baik dalam komunitas lokal maupun global. Inisiatif seperti gerakan sosial online dapat menjadi sarana untuk mewujudkan kolaborasi ini.
Cinta tanah air tidak hanya diungkapkan melalui tindakan fisik, tetapi juga melalui sikap dan perilaku di dunia maya. Generasi muda harus belajar untuk mencintai dan menghormati bangsa dengan tidak menyebarkan berita hoaks, menjaga etika dalam berkomunikasi, serta berkontribusi positif dalam perkembangan sosial. Pemahaman nilai-nilai Sumpah Pemuda dapat menjadi dasar untuk membangun sikap yang mencintai tanah air secara konstruktif.
Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Serikat Pekerja Logam Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (PP SPL FSPMI), Supriyanto berharap kepada generasi muda, anggota muda untuk lebih aktif terlibat dalam kegiatan organisasi. “Pekerja atau anggota muda menjadi harapan bagi organisasi, maka diberikan kesempatan dan porsi bagi anggota muda untuk tampil didepan mengurus organisasi,” katanya.
Selanjutnya Supriyanto berpesan sebagai anggota muda jangan suka baper, apalagi pundung dalam berorganisasi, tetapi sebagai generasi muda harus tampil dengan semangat membara untuk mengembangkan organisasi.
“Maju mundurnya organisasi ada ditangan anggota muda, maka anggota muda harus siap tampil untuk mengambil estafet kepemimpinan organisasi ke depannya,” pungkasnya. (Yanto)