Bekasi, KPonline – Mendapatkan informasi terkait adanya laporan dugaan penganiayaan kepada salah satu pekerja yang juga merupakan pengurus Serikat Pekerja yang diduga dilakukan oleh seorang presdir, Anggota dewan DPRD Kabupaten Bekasi Komisi IV dari Partai Buruh Surohman, S.H.,M.Kom didampingi ketua Tim pemenangan Pandji Budi Santosa, S.H. dan Pangkorda Garda Metal Bekasi Supriyatno melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) langsung ke PT. Standard Indonesia Industry, Selasa (15/10/2024).
PT. Standard Indonesia Industry (SII) beralamat di Kawasan Industri EJIP Jl. Cimandiri 1 No.3F, Sukaresmi, Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi.
Tiba di PT. Standard pada pukul 12.40 WIB langsung melakukan audiensi dengan pihak perusahaan. Dalam pertemuan Surohman menyampaikan bahwa perlakuan pemukulan pekerja ini sudah tidak bisa ditolerir lagi.
“Permintaan maaf pasti kita maafin, tidak jauh berbeda kondisinya karena saya juga masih aktif bekerja di Perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) dari Jepang. Kejadian ini sudah tidak bisa di tolerir lagi, semua melakukan reaksi yang ada didalam, makanya saya berpesan dari fraksi Bintang Persatuan Buruh sekaligus Anggota DPRD Kabupaten Bekasi Komisi IV yang tentunya membawahi bidang ketenagakerjaan harus menyampaikan bahwa saat ini masih berlangsung sidang paripurna terkait pansus tatip,” ujar Surohman.
“Kita sebagai anak bangsa mau menjadi seperti apa bila kejadian ini dibiarkan tidak terbayang pasti akan merembet ke kawasan lainnya. Dan akan menjadi pembenaran dengan sedikit tolerir yang akan membahayakan kedepannya. Apalagi ini perusahaan murni PMA Jepang, saya tahu persis budaya Jepang,” lanjut Surohhman.
Surohman juga menyampaikan tentang kearifan lokal bagaimana nasib anak bangsa khususnya di Kabupaten Bekasi jika diperlakukan dengan tidak baik oleh Warga Negara Asing.
“Mari kita jaga bersama – sama sebagai Anak bangsa, saya meminta pertanggung jawabannya semua pasti bereaksi tentang situasi kondisi ini. Karena patut diduga ada pembisik dari pihak manajemen lokal jadi bukan saja dari pihak Jepang tapi termasuk pembisik,” ucapnya dengan nada kesal.
“Masa kita terus diadu dengan sesama anak bangsa, jangan sampai karena gara-gara ada kepentingan sesuatu, kita diadu domba terus. Pasti, kejadian ini tetap terus berjalan dan kawal dengan sampai tuntas,” jelas Surohman dan mohon pamit untuk melanjutkan mengikuti agenda sidang paripurna kembali. (Yachubus)