Medan,KPonline, – Dalam catatan sejarah perjuangan kelas pekerja, dari masa sebelum kemerdekaan, masa oede lama, orde baru dan reformasi, suara kritis buruh sebenarnya menjadi salah satu elemen kunci dalam menciptakan perubahan, sayangnya belum seluruh buruh yang memahami ini.
Kapasitas buruh merupakan salah satu pilar penentu peningkatan perekonomian, peningkatan pembangunan nasional, dengan kapasitas yang strategis ini wajar saja pengusaha dan penguasa merasa kuatir dan ketakutan ketika semua buruh melakukan aksi mogok nasional, sebab dampaknya akan berakibat kepada lumpuhnya perekonomian dan bisa berpotensi kepada runtuhnya sebuah rezim, dan juga sangat disayangkan kapasitas buruh yang sangat strategis ini banyak yang tidak dipahami dan diketahui oleh para buruh.
Suara Jutaan Buruh yang berada dipabrik-pabrik, perusahaan dibidang produksi, jasa keuangan dan transportasi, hingga ladang-ladang di pedesaan,adalah suara yang memiliki kekuatan untuk mendorong perbaikan kondisi kerja, upah yang layak, dan perlindungan hak-hak dasar.Jutaan suara ini juga menjadi penentu bagi para wakil partai politik yang mengaku sebagai wakil rakyat dan datang setiap lima tahun sekali untuknya meraih kekuasaan.
Jutaan bahkan hingga puluhan juta sepertinya tidak berarti atau mubazir, sebab para wakil partai politik yang sudah mendapatkan kekuasaannya langsung berpaling bahkan cenderung sebagai penghianat, suara dan aspirasi kaum buruh tidak lagi mereka dengarkan dan yang lebih ironis semua kebijakan yang merka lahirkan berpihak kepada kepentingan pemilik modal, bukti ini dapat dilihhat pada penghapusan Upah Minumum Sektoral Provinsi (UMSP) dan Upah Minimum Sektoral Kabupaten (UMSK) serta Pengesahan Undang – Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2023 Tentang Cipta Kerja Menjadi Undang-Undang.
Perjuangan untuk menuntut keadilan, kesetaraan dan perbaikan harkat martabat kemanusiaan belum usai. Buruh harus terus bersuara kritis hingga perubahan nyata tercapai.
Suara kritis buruh bukan hanya tentang menyuarakan ketidakpuasan, tetapi juga tentang mengidentifikasi masalah dan menawarkan solusi yang konkret. Ketika buruh bersatu untuk menuntut hak-haknya, buruh tidak hanya memperjuangkan kepentingan individu, tetapi juga membangun fondasi untuk masa depan yang lebih adil dan sejahtera bagi semua pekerja dan rakyat Indonesia secara keseluruhan.
Di tengah berbagai tantangan, seperti ketidakpastian ekonomi, praktik kerja yang eksploitatif, dan regulasi yang sering kali lebih memihak pada kepentingan pemodal, suara kritis buruh adalah satu-satunya cara untuk memastikan bahwa hak-hak pekerja tidak diabaikan. Dengan terus menyuarakan kritik, buruh dapat menekan pemerintah dan pengusaha untuk lebih memperhatikan kesejahteraannya.
Perananan Serikat Buruh memiliki peran sentral dalam memperkuat suara buruh. Dengan berorganisasi, buruh memiliki platform untuk mengemukakan pendapat dan menuntut perubahan secara kolektif. Serikat Buruh juga berfungsi sebagai perisai yang melindungi anggotanya dari tindakan sewenang-wenang pengusaha, seperti, pembayaran upah dibawah ketentuan, jam kerja yang panjang tanpa kompensasi upah kerja lembur, jaminan kesehatan dan keselamatan kerja, jaminan sosial ketenagakerjaan dan kesehatan, Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) secara sepihak dan pelanggaran-pelanggaran hukum lainnya.
Untuk mencapai perubahan yang nyata, Serikat Pekerja harus terus beradaptasi dan berkembang, memperluas basis anggota, meningkatkan kapasitas dan kemampuan pengurus melalui pendidikan dan latihan.Meningkatkan kemampuan menggunakan teknologi guna melakukan sosialisasi dan kampanye melalui media sosial.
Membentuk dan membangun rasa solidaritas antar sesama anggota, membangun solidaritas sesama Serikat Buruh, dan kalau memungkinkan hingga lintas negara, hal ini guna menghadapi keculasan dan kecurangan para pengusaha yang didukung oleh pemerintah, dan untuk menghadapi tantangan dunia yang bersifat global.
Perubahan tidak bisa terjadi dalam waktu satu malam, bukti sejarah menunjukkan bahwa setiap kemajuan yang diperoleh buruh adalah hasil dari perjuangan panjang dan gigih, Buruh harus tetap konsisten dan komitmen melakukan perjuangan demi sebuah perubahan dan tidak boleh menyerah.
Buruh harus terus bersuara kritis menuntut transparansi dan akuntabilitas dari pemerintah serta pengusaha, harus teibat langsung dalam proses demokrasi, melalui pemilihan umum, partisipasi aktif dalam forum-forum pengambilan keputusan, untuk memastikan bahwa suara buruh didengar.
Perjuangan buruh adalah perjuangan untuk keadilan, kesetaraan, dan demi harkat martabat kemanusiaan, suara kritis buruh sejatinya sebagai pendorong perubahan yang sesungguhnya tidak boleh diabaikan oleh pengusaha dan penguasa, Dengan terus menyuarakan kritik, buruh bisa memastikan bahwa hak-hak buruh dihormati dan kepastian masa depan yang lebih baik untuk generasi yang akan datang akan sangat maksimal bisa tercipta.