Anto Bangun KC FSPMI Labuhanbatu : Buruh kelompok Mayoritas yang Tidak Pernah Dianggap

Anto Bangun KC FSPMI Labuhanbatu : Buruh kelompok Mayoritas yang Tidak Pernah Dianggap

Medan, KPonline, – Buruh yang bekerja disektor formal maupun informal sejatinya adalah sebagai tulang punggung perekonomian, pilar utama pembangunan ekonomi nasional.Bila dilihat dari jumlah buruh, maka kaum buruh bukan kelompok minoritas tetapi kelompok mayoritas.

Tetapi dalam struktur kekuasaan dan pengambilan kebijakan, suara buruh adalah suara kaum minoritas, buruh dianggap tidak pernah ada meski perannya begitu penting.

Perjuangan kaum buruh untuk mendapatkan upah yang layak, perlindungan kerja, dan hak-hak normatif lainnya, selalu dihadang oleh kebijakan yang lebih mengutamakan kepentingan pengusaha atau investasi.

Yang lebih ironis istilah “tirani minoritas” kerap digunakan untuk mendiskreditkan perjuangan kaum buruh.Ketika kaum buruh melakukan aksi industrial, demonstrasi, mogok kerja, atau menuntut keadilan, mereka dicap sebagai pengganggu stabilitas ekonomi. Padahal, apa yang diperjuangkan buruh adalah hak-hak dasar hidupnya sebagai manusia yang sudah menjadi bagian dari kesejahteraan masyarakat Indonesia sebagaimana tersebut dalam konstitusi negara UUD-1945.

Tirani sejati sesungguhnya justru datang dari pihak-pihak yang memiliki kekuasaan besar namun mengabaikan kepentingan mayoritas.Kebijakan yang tidak pro-buruh, eksploitasi tenaga kerja, penindasan, hingga pemberangusan serikat buruh adalah bentuk tirani yang sesungguhnya.

Label “tirani minoritas” untuk kaum buruh adalah upaya untuk memecah solidaritas dan melemahkan gerakan buruh . Oleh karena itu, penting bagi kaum buruh untuk terus bersatu dan mengedukasi masyarakat tentang perjuangan kaum buruh, rendahnya daya beli yang berdampak tidak lakunya berbagai prodak adalah dampak dari kebijakan upah murah oleh pemerintah.Buruh bukanlah ancaman, melainkan bagian dari solusi untuk menciptakan keadilan sosial dan ekonomi.

Kaum buruh adalah adalah kelompok mayoritas yang keberadaannya tidak pernah dianggap ada oleh penguasa dan pengusaha, kaum buruh yang berjuang, semata tujuannya melawan ketidakadilan dan eksploitasi.

Sudah saatnya kita mendukung perjuangan kaum buruh yang kapasitasnya sebagai pilar utama dalam membangun negeri demi terciptanya masyarakat yang lebih adil dan sejahtera.