Bekasi, KPonline – Tiang lampu penerangan jalan umum (PJU), yang berada di pinggir Jalan Kalimalang, tepatnya dekat jembatan 3 Kalimalang (titik koordinat -6.266243, 107.033157) dinilai masyarakat setempat sangat membahayakan keselamatan bagi para pengguna jalan.
Pasalnya, tiang lampu penerangan jalan tersebut sudah miring dengan kondisi pondasi tiang yang ikut terangkat serta kini hanya ditopang dengan beberapa batang besi. Saat kondisi cuaca kurang bersahabat bisa saja membuat tiang penerangan jatuh dan belum lagi kabel listriknya sudah jatuh ke tanah dan dikhawatirkan jika terkelupas bisa mencelakai pejalan kaki yang bisa semakin mengkhawatirkan jika jalanan basah karena hujan.
Kondisi semakin mengkhawatirkan bagi pengguna jalan karena di lokasi sering dilalui kendaraan besar yang melintas dan kadang melindas kabel tersebut ditambah kondisi lampunya ternyata sudah tidak menyala kalau di malam hari.
Salah seorang pengguna jalan yang hampir setiap hari melalui jalan tersebut mengatakan kalau tiang penerangan yang sudah miring ini sudah dia lihat hampir 1 bulan ini dan belum pernah melihat ada pihak terkait yang memperbaikinya.
Masyarakat mengharapkan agar dinas terkait dalam hal ini penerangan jalan umum untuk segera memperbaiki, jangan tunggu ada korban dulu baru diperbaiki, kalau bisa secepatnya, biar masyarakat aman dan tidak was-was lagi saat melintasi jalan ini mengingat belum lama di daerah Cikarang ada kecelakaan lalu lintas kendaraan menabrak baliho yang baliho tersebut menimpa seorang pengendara motor hingga si pengendara motor akhirnya tewas.
Kecelakaan tiang rubuh juga pernah terjadi pada pertengahan bulan April 2018 yang lalu di pertigaan pertemuan jalan Chairil Anwar dan jalan HM Hasibuan, yaitu tiang listrik yang patah dan menimpa sebuah minibus karena kabel yang menjuntai diantara dua tiang tersangkut dan tertarik oleh truk yang melintas di sana. Kemungkinan kecelakaan seperti ini kemungkinan bisa terjadi di sekitar lokasi tiang PJU yang miring mengingat di lokasi juga banyak kabel yang menjuntai rendah dan tidak beraturan karena di lokasi dekat dengan proyek pembangunan yang menggunakan alat berat, mengingat juga jika kendaraan besar dan tinggi yang sering lewat di sekitar jalur Kalimalang.
(Chandra)