Tegal, KPonline – Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menyelenggarakan rangkaian kegiatan di Tegal yang bertujuan untuk memperkuat posisi nelayan melalui pemetaan kondisi kerja dan sosialiasi pentingnya bergabung dengan serikat pekerja. Kegiatan yang diselenggarakan atas kerjasama KSPI dan International Labour Office (ILO) ini diselenggarakan pada tanggal 27 dan 28 Juni 2024.
Di hari pertama, 27 Juni 2024, tim KSPI melakukan studi lapangan dengan langsung menemui para nelayan di berbagai lokasi di Tegal. Studi ini bertujuan untuk memahami kondisi kerja nelayan secara langsung, mengidentifikasi tantangan yang mereka hadapi, serta mendengar aspirasi dan harapan mereka.
Dalam pertemuan ini, KSPI mengumpulkan data mengenai kondisi kerja nelayan, termasuk aspek keselamatan, kesehatan kerja, dan kesejahteraan. Selain itu, tim juga menggali informasi mengenai jaringan organisasi nelayan yang sudah ada.
Sedangkan di hari kedua, 28 Juni 2024, KSPI mengadakan Focus Group Discussion (FGD) yang melibatkan perwakilan nelayan dari berbagai wilayah di Tegal. FGD ini difokuskan pada pemetaan kondisi kerja nelayan dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kesejahteraan mereka.
Wakil Presiden KSPI Kahar S. Cahyono yang memimpin kegiatan ini menyampaikan, ada beberapa poin penting yang dibahas. Di antaranya adalah mengidentifikasi kondisi kerja nelayan, termasuk jam kerja, upah, fasilitas kerja, dan akses terhadap perlindungan sosial.
“Selain itu, kami juga menganalisis jaringan organisasi nelayan dengan menelaah keberadaan dan peran organisasi nelayan, serta kerjasama mereka dengan pihak terkait dalam memperjuangkan hak-hak nelayan,” ujar Kahar.
Hal lain yang dilakukan adalah mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi kondisi kerja nelayan, seperti regulasi pemerintah, kondisi pasar, dan akses terhadap teknologi. Serta, mendorong para nelayan untuk bergabung dengan serikat pekerja guna memperkuat posisi mereka dalam negosiasi dan advokasi hak-hak mereka.
Kahar menyampaikan, nantinya, dari hasil studi lapangan dan FGD, KSPI akan membuat kertas posisi untuk disampaikan ke pemerintah sebagai rekomendasi perbaikan kondisi kerja nelayan. Kertas posisi ini akan mencakup analisis menyeluruh tentang tantangan yang dihadapi nelayan, termasuk aspek kesejahteraan, keselamatan kerja, dan perlindungan sosial.
Rekomendasi yang diusulkan akan berfokus pada peningkatan akses terhadap fasilitas dan teknologi, peningkatan keterampilan melalui program pelatihan, serta penguatan jaringan organisasi nelayan. Selain itu, kertas posisi ini juga akan menyoroti pentingnya kebijakan yang mendukung harga ikan yang stabil dan adil, harga solar yang terjangkau, serta akses yang lebih baik ke pasar.
“Tujuan utama dari kertas posisi ini adalah untuk mendorong pemerintah agar mengambil langkah konkret dalam meningkatkan kesejahteraan nelayan dan memperkuat perlindungan mereka,” kata Kahar.
“Diharapkan, dengan adanya rekomendasi ini, pemerintah dapat lebih responsif dalam merancang kebijakan yang berdampak positif bagi kehidupan nelayan lokal, sehingga mereka dapat menjalankan profesinya dengan lebih sejahtera,” lanjutnya.
Menurut Kahar, nelayan lokal menghadapi berbagai tantangan yang kompleks. Salah satu permasalahan utama adalah perubahan iklim yang menyebabkan cuaca tidak menentu dan berdampak pada hasil tangkapan. Fasilitas yang kurang memadai juga menjadi kendala. Banyak nelayan yang tidak memiliki akses ke teknologi modern, seperti alat navigasi dan peralatan tangkap yang lebih efisien. Hal ini mengakibatkan produktivitas yang rendah dan meningkatkan risiko kecelakaan di laut.
Dari sisi ekonomi, harga jual ikan yang tidak stabil membuat nelayan sulit memperoleh penghasilan yang layak. Mereka juga sering terjebak dalam utang akibat sistem bagi hasil yang tidak adil.
Selain itu, nelayan lokal sering kali kurang mendapat dukungan dari pemerintah dalam bentuk subsidi atau program pelatihan yang dapat meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka.
Dengan adanya kegiatan ini, KSPI berharap dapat memperkuat posisi nelayan di Tegal melalui pemetaan kondisi kerja yang lebih baik, peningkatan jaringan organisasi, serta advokasi yang lebih efektif. Selain itu, dengan sosialisasi pentingnya berserikat diharapkan dapat mendorong lebih banyak nelayan untuk bergabung dengan serikat pekerja, sehingga mereka dapat bersama-sama memperjuangkan hak dan kesejahteraan yang lebih baik.