Bekasi, KPonline – Omah Buruh Bekasi menjadi pilihan tempat konsolidasi akbar PUK SPEE FSPMI PT. KYOSHA INDONESIA bersama seluruh anggotanya, Sabtu (26/3/2022).
Sebagai bentuk transparansi dan transfer informasi, satu persatu pengurus PUK sesuai bidangnya diberikan kesempatan untuk memberikan penjelasan kepada anggota yang hadir. Hal ini juga membuktikan bahwa proses kaderisasi serikat pekerja berjalan dengan baik.
Pemilihan tema “Mensikapi upah tahun 2022 dan PKB tanpa omnibus law” oleh pengurus PUK bukan tanpa sebab, perjuangan tanpa henti menolak Omnibus Law masih terus digaungkan, walau seperti menembus tembok tebal peraturan pemerintah.
Selain pengurus PUK PT. KYOSHA Indonesia, tampak hadir juga pengurus Pimpinan Cabang SPEE FSPMI Kab./Kota Bekasi M.Soleh sebagai wakil ketua bidang organisasi dan Mujito selaku wakil ketua infokom sosek.
“Kondisi saat ini, konsistensi anggota dipertaruhkan untuk membangun kekuatan kenaikan upah tahun 2022,” ujar M. Soleh dengan tegas.
Dalam sambutannya di depan anggota yang sebagian besar perempuan, dengan nada keras dan aura yang berapi-api, Fadholi sebagai ketua PUK SPEE FSPMI PT. KYOSHA Indonesia menjelaskan konsolidasi dilakukan karena perundingan upah 2022 belum ada titik temu.
“Konsolidasi hari ini kita lakukan sebagai salah satu langkah antisipasi kenaikan Upah tahun 2022 yang masih menemukan jalan buntu. Sebagai ketua organisasi, saya harus menguatkan kesolidan anggota dan Pengurus PUK,” kata Fadholi.
“Apalagi saat ini kita dihadapkan dengan situasi ekonomi yang kurang baik dan banyaknya perubahan aturan yang kurang berpihak kepada buruh, dibuktikan dengan diundangkanya Undang-undang No.11 tahun 2020 tentang Ketenagakerjaan beserta turunanya,” lanjut dia.
“Sebagai PUK SPEE FSPMI, kita harus mengudate pemikiran dan mengupgrade Sumber daya manusia,” tambah pria yang bekerja di PT Kyosha sejak tahun 2001 ini.
Terlihat jelas raut wajah bersemangat dan kepercayaan yang penuh kepada pengurus PUK dari seluruh anggota yang hadir dan terkadang terselip tertawa lepas dari mereka. Acara ditutup menjelang adzan dzuhur dan dilanjutkan dengan makan siang “ala buruh” yang sudah dipersiapkan.
