Serang, KPonline – Semangat kaum buruh di setiap daerah untuk mengikuti aksi upah layak terus membesar. Terlihat di media sosial, buruh seperti berlomba-lomba menunjukan semangat dan perlawanan nya melalui tulisan-tulisan yang mereka share.
Terkait aksi unjuk rasa 811 yang akan di lakukan oleh Aliansi Serikat Pekerja Serikat Buruh (ASPSB) Kabupaten Serang, sudah banyak diekspresikan melalui tulisan atau pun gambar yang di kemas semenarik mungkin.
Karena dengan sebagai bentuk pemberitahuan jika buruh kabupaten Serang pun tidak tinggal diam dalam melakukan perlawanan terhadap upah murah.
Tidak semua paham kenapa buruh menolak upah murah. Ada saja beragam tanggapan netizen.
“Saya tidak berserikat, belum ada serikat nya saya mah,” ujar salah aatu netizen.
Begitu lah salah satu tanggapan dari mereka yang cukup menarik perhatian saya.
Bagaimana tidak, untuk pertanyaan seperti itu perlu semuanya tahu. Untuk aksi yang dilakukan buruh, bukan tanpa alasan tentunya kaum buruh melakukan aksi.
Terkait aksi buruh dalam melakakuan penolakan tentang upah murah, apa untuk menerima dan kenaikan upah hanya dirasakan oleh buruh yang berserikat saja? tentu tidak kan?
Jika karena belum berserikat terus tidak mau ikut berjuang, lantas bagaimana pemikiran kalian dengan beberapa buruh yang sudah tidak menerima upah karena sudah tidak bekerja lagi dan lain sebagainya tapi masih konsisten ikut berjuang?
“Jangan titipkan nasibmu pada orang lain, karena ketika kita menolak tapi tidak bergerak sama saja dengan menerima. Peduli terhadap upahmu berarti peduli terhadap keluargamu”.
Begitulah beberapa pesan yang saya ingat yang terucap dari beberapa tokoh buruh Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) di Kabupaten Serang di beberapa moment konsolidasi. (Ayu)