Batam,KPonline – Forum Komunikasi Perempuan (FKP) FSPMI Kepulauan Riau pada Minggu(16/9/18) mengadakan kunjungan solidaritas sekaligus makan bersama di PUK Nagano Batam. Agenda ini di maksudkan untuk memberikan dukungan moril kepada buruh Nagano Batam agar tetap semangat dan kuat menghadapi cobaan, yang mana hingga kini nasib mereka masih belum jelas.
Salah satu anggota FKP Kepri Maryam Nusaibah mengatakan bahwa mereka para anggota FKP telah menyiapkan makanan dari rumah masih masing untuk di bawa ke PUK Nagano.
“ Ini sebagai solidaritas kami anggota FKP terhadap PUK Nagano yang sedang mengalami cobaan, dan mudah mudahan mereka akan tetap semangat dengan kunjungan dan solidaritas yang telah kami adakan ini” Ungkap perempuan berhijab ini.
Nampak hari dalam agenda ini Ketua KC FSPMI Batam, Alfitoni, Ketua PCEE FSPMI Batam, Mochamat Mustofa, Garda Metal Batam dan Vice Presiden FSPMI Herlina.
Seperti di ketahui sebanyak 52 buruh PT Nagano Batam sampai kini belum jelas nasibnya
Bermula pada hari Rabu, 5 September 2018 seluruh karyawan PT Nagano Drilube Indonesia dirumahkan oleh pihak management, dengan alasan efisiensi listrik air dan juga karena tidak ada permintaan material dari customer.
Selasa, 4 September 2018 sore hari, lampu di perusahaan tersebut dimatikan oleh pihak Batamindo. Listrik tersebut dimatikan, karena dalam kenyataannya tagihan listrik belum bisa dibayar oleh perusahaan.
Selanjutnya pada Jumat, 7 September 2018 di adakan pertemuan antara perwakilan serikat pekerja dengan perwakilan management yang dijembatani oleh pihak Batamindo untuk mencari penyelesaian yang terjadi di perusahaan tersebut
“Futakata, Presiden direktur PT Nagano Drilube Indonesia menurut keterangan Saymara Factory manager perusahaan Nagano saat ini sudah berada di Jepang dan tidak bisa bertanggung jawab untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di Nagano,” ucap Sari, ketua PUK Nagano
“Sampai saat ini karyawan Nagano belum menerima upah dan kami sedang