Sidoarjo,KPonline – Pada hari ini Jumat 5/2/2021,FSPMI menyelenggarakan Konvensi Perempuan yang ke4 yang dilakukan secara virtual,di ikuti dari berbagai daerah yang terpusat di DPP FSPMI Jakarta.
Biro Perempuan FSPMI Jawa Timur yang hadir dari berbagai Serikat Pekerja Anggota juga turut menjadi peserta Konvensi yang mengambil tema ” Menyongsong 20 Tahun Gerakan Buruh Perempuan FSPMI” ini .
Ada dua tempat yang menjadi lokasi Konvensi secara virtual ini yakni di Kantor KC FSPMI Kabupaten Mojokerto dan di Kantor PC SPL FSPMI Kab Sidoarjo.
Peserta di Sidoarjo diikuti oleh dua orang diantaranya Fitriyah (PUK SPL FSPMI PT Nachindo Tape Industry) dan Sri Nur Jannah (PUK SPL FSPMI PT Alam Jaya Primanusa),keduanya terpaksa tidak bisa bergabung di lokasi Mojokerto karena ada agenda lain yang akan dilakukan selepas agenda ini.
Proses Konvensi sendiri meski dilakukan secara sederhana dengan hanya menggunakan satu buah Laptop yang terhubung koneksi WiFi dari Ponsel namun baik Fitri maupun Nur menyatakan bahwa pengetahuan yang di dapat jauh lebih besar dari kesederhanaan tersebut.
Ekspresi Emosional kaum hawa jelas terlihat saat mendengarkan lantunan doa yang di bacakan oleh Wati Anwar, keduanya tampak terharu bahkan hingga menitikkan air mata.
Kedua peserta sesekali memotret layar laptop untuk menyimpan materi materi yang disampaikan oleh narasumber,karena hanya dua orang peserta maka diskusi kecil pun mereka lakukan untuk menanggapi apa yang disampaikan oleh narasumber.
Pada kesempatan ini Fitriyah yang memang sejak awal telah mengidolakan Ketua YLBHI Jakarta Asfinawati mengaku senang dan bangga bisa mendengarkan secara langsung pemaparan idolanya tentang dampak buruk Omnibuslaw dan strategi perlawanan dengan sudut perempuan.
Di sepanjang agenda ini di dukung secara penuh oleh PC SPL FSPMI Kab Sidoarjo ,terlihat Ketua PC, Heri Novianto dan Sekretaris Dewanto turut mengikuti dan mendampingi kedua peserta tersebut sebagai bentuk wujud dukungan yang nyata kepada Biro Perempuan dan sesekali memberikan arahan bagaimana langkah lanjut yang bisa dilakukan pasca Konvensi ini.
(Khoirul Anam).