Bekasi, KPonline – Padatnya kendaraan yang melintas sepanjang Kalimalang tidak menyurutkan semangat Serikat Pekerja Aneka Industri Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (SPAI-FSPMI) untuk melakukan Muscab yang dilakukan di Resto Warna Warni(13/07/2019).
Tampak panji-panji perjuangan berkibar dari jarak 50 meter menuju tempat acara Muscab.
Panitia Muscab SPAI FSPMI Bekasi menjelaskan kalau acara Muscab di Resto Warna Warni diadakan dengan apa adanya, mengingatkan kembali dengan sesuai dengan temanya: Return To Zero.
“Tidak mesti jauh-jauh kita sebagai SPAI untuk ngadain acara Muscab. Di Bekasi masih ada tempat yang bisa cukup menyejukkan buat kita, karena SPAI cinta Bekasi. Muscab pun kita adakan di Bekasi,” ucap Nurmubin selaku ketua panitia Muscab.
Dalam sambutannya Nurmubin menyampaikan beberapa hal yang harus dihadapi buruh kedepan khususnya di kabupaten Bekasi.
Adanya isu revisi UU 13/2003 akan jadi sejarah dalam perburuhan di seluruh Indonesia, khususnya di Bekasi.
Kawasan industri di Bekasi yang cukup besar hingga pergerakan kaum buruh di Bekasi menjadi barometer pergerakan buruh yang lainnya.
Banyak kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah hingga kaum buruh merasa sisi kesejahteraannya sulit untuk didapatkan.
Setelah adanya PP 78/2015 hingga kini isu terbaru akan direvisinya UU 13/2003.
“Kedepan perjuangan kaum buruh khususnya di Bekasi akan lebih sulit lagi untuk mendapatkan kesejahteraan. Karena banyaknya kebijakan muncul apa lagi terkait dengan upah kaum buruh,” tambah Nurmubin. (Jhole)
