Bogor, KPonline – Ribuan buruh yang tergabung dalam relawan Jamkeswatch akan menggelar aksi di Dinas Kesehatan Bogor, demikian disampaikan Koordinator Jamkeswatch Bogor Herry Irawan, Kamis (23/8/2018). Jamkeswatch berharap Dinas Kesehatan bisa menyelesaikan permsalahan ini.
Herry mengatakan, aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes pasca balita yang baru berusia satu bulan atas nama Muhammad, yang juga peserta JKN-BPJS Kesehatan dengan nomor peserta 0002470576*** diminta untuk membayar biaya ambulance. Seperti diketahui, pasien yang dirawat Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Ibu dan Anak yang berada di daerah Cileungsi kondisinya semakin drop dan membutuhkan ruangan perintalogi intensif car unit (PICU) dengan fasilitas ventilator.
Akan tetapi semua rumah sakit yang ada di Bogor menyatakan bahwa ruangan PICU full, sehingga Aden Artajaya Kepala Bidang Pendidikan Jamkeswatch Bogor dan Trisani Priatin Bendahara Jamkeswatch Bogor beserta tim Relawan Jamkeswatch Bogor harus membantu mencarikan rumah sakit penerima rujukan. Setelah melalui proses yang cukup lama akhirnya mendapatkan informasi, bahwa Rumah Sakit Tarakan Jakarta dapat menerima dan menangani pasien balita Muhammad.
Baca juga: Terjadi Lagi, Pasien BPJS Kesehatan Harus Menanggung Biaya Ambulance
Namun ternyata, lagi-lagi, kendala kembali muncul saat akan melakukan rujukan dimana pihak rumah sakit perujuk tidak memiliki ambulance intensif sehingga harus menggunakan ambulance rekanan dengan biaya sebesar Rp5.500.000 yang harus dibayar oleh orang tua pasien balita Muhammad.
Aksi ini dilakukan Jamkeswatch karena tidak ingin hal ini terulang kembali. Seharusnya, kata Herry, ambulance yang diperlukan untuk kepentingan rujukan bagi pasien BPJS Kesehatan ditanggung sepenuhnya oleh BPJS.
Aksi ini akan dilakukan pada hari Selasa, tanggal 28 Agustus 2018. “Kami sudah melayangkan pemberitahuan aksi kepada pihak kepolisian,”pungkasnya.
Perlu diketahui, Jamkeswatch adalah lembaga advokasi dan pemantau pelaksanaan jaminan kesehatan yang dibentuk oleh Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI). Di tingkat nasional, Jamkeswatch dipimpin oleh Iswan Abdullah (Direktur Eksekutif) dan Sabda Pranawa Djati (Sekretaris Jenderal).