Surabaya KPOnline (10/11/2015),
Tuntutan buruh kepada pemerintah untuk mencabut PP no. 78 tentang pengupahan terus didengungkan. Ribuan buruh dari berbagai daerah di Hari Pahlawan ini (10/11) kembali turun ke jalan.
Nuansa aksi buruh Jawa Timur sedikit berbeda dengan daerah lain, hal ini dikarenakan dijadwalkan pagi ini Presiden Jokowi hadir untuk memimpin peringatan Hari Pahlawan yang berpusat di kota Surabaya dan selanjutnya akan memimpin pembukaan turnamen sepakbola nasional di kota Malang .
Kehadiran Presiden di Jawa Timur membuat pihak aparat kepolisian kembali mengevaluasi surat pemberitahuan pelaksanaan aksi buruh yang telah diberikan kepada aliansi buruh sejak hari jumat (6/11).
Dengan alasan keamanan, pihak aparat kepolisian meminta agar buruh membatalkan aksi yang telah terjadwal hari ini.
Di Sidoarjo misalnya, pihak Polres melarang PUK FSPMI PT PARIN untuk melakukan aksi menggunakan mobil komando. Dan ditengah persiapan keberangkatan massa aksi, KC FSPMI Sidoarjo menyampaikan bahwa beberapa elemen Serikat Pekerja membatalkan kehadirannya dalam aksi hari ini sesuai himbauan pihak kepolisian.
Meski demikian, FSPMI Jawa Timur memastikan untuk tetap turun ke jalan. Sesuai intruksi DPW FSPMI Jawa Timur ,melalui Pangkorda Garda Metal Sidoarjo yang telah berkoordinasi dengan perangkat organisasi tiap daerah, aksi hari ini dimulai jam 12 siang ketika normalisasi jalur umum telah dilakukan.
Nuansa heroik dan semangat Hari Pahlawan begitu terasa mewarnai. Dipimpin Garda Metal, massa FSPMI Pasuruan dan FSPMI Sidoarjo melakukan longmarch “dadakan” sejauh 6 KM dimulai dari jalan raya Achmad Yani di depan Royal Plaza hingga gedung negara Grahadi sembari mengibarkan bendera merah putih. Senada dengan deretan bendera yang terpasang di sepanjang jalan kota Surabaya.
Terlihat massa aksi semakin bersemangat tatkala mobil komando memutar lantunan puisi Widji Tukul yang berjudul “Pesan Sang Ibu”. “Apabila pedang sudah kau cabut Janganlah surut, janganlah bicara soal menang dan kalah”. Petikan puisi Widji Thukul ini mengisyaratkan bahwa semangat perjuangan janganlah padam meski aral menghadang. Sesuai dengan kondisi hari ini.
Ratusan buruh dari lima kota Jawa Timur akhirnya bersatu di depan gedung negara Grahadi. FSPMI Pasuruan, FSPMI Mojokerto, FSPMI Sidoarjo, FSPMI Surabaya, FSPMI Gresik, serta aliansi Gerakan Buruh Surabaya (GBS) tampak memenuhi jalan utama Grahadi.
Hujan turun menyirami kota Pahlawan,namun tidak menyurutkan para buruh untuk terus melakukan aksi ,melalui para orator diatas mobil komando mereka menyuarakan berbagai tuntutan diantaranya :Tolak dan Cabut PP NO 78 2015 ,Naikkan UMK sebesar 3,5 Juta ,dan Sah kan PERDA PERLINDUNGAN TENAGA KERJA .
Bila dilihat dari atas tampak Barisan Garda Metal membentuk formasi huruf “U” diantara mereka adalah massa aksi dan mobil Komando,susunan barisan buruh ini menunjukkan betapa mereka adalah buruh yang benar benar terdidik,tertib dan teratur dalam menyampaikan pendapat dimuka umum.
(Tim Media Jatim)