Sidoarjo KPOnline (18/11/2015)
Sehari sebelum pembahasan UMK di provinsi Jawa Timur,buruh Sidoarjo dikejutkan dengan adanya kabar bahwa bupati akan merubah nilai usulan UMK yang sudah disepakati Rp 3,256 juta menjadi sebesar ketentuan PP 78 /2015.
Rabu 18 November 2015 pukul 20.00 Wib ,Pejabat Bupati Sidoarjo Jonathan Judyanto mendadak memanggil Dewan Pengupahan untuk hadir guna membahas kelanjutan usulan UMK,seluruh anggota dewan penentu upah buruh Sidoarjo ikut hadir baik dari unsur Pekerja,Apindo dan Pemerintah.
Orang nomor satu di kota Delta ini menyatakan bahwa dirinya akan merubah besaran usulan UMK ,mengingat Pemerintah Provinsi telah mengembalikan usulan Sidoarjo sebanyak 3 kali ,dan menegaskan bahwa dirinya merasa ditekan oleh kadisnaker Provinsi untuk menetapkan UMK dengan berpedoman pada PP no 78 tahun 2015.
Menanggapi hal ini Dewan Pengupahan dari unsur Pekerja Soekarji menyatakan menolak dan melakukan aksi walkout untuk mempertegas keputusan buruh Sidoarjo.karena menurutnya PP ini bertentangan konstitusi.
Tidak makan waktu yang lama berita inipun tersebar melalui media sosial,dan puluhan massa dari berbagai serikat yang tergabung dalam aliansi PPBS mulai berdatangan memenuhi pendopo bupati Sidoarjo,Insiturahman (28 tahun) salah seorang buruh yang ikut datang menyatakan bahwa dia merasa harus ikut merespon isu ini dengan menduduki pendopo bila diperlukan.
Selepas melakukan walkout, Dewan Pengupahan ikut bergabung dengan massa ,hingga larut malam mereka duduk duduk sambil merencanakan strategi aksi esok hari.bahkan yang menarik lagi pada pukul 23.00 wib,sebanyak 2 mobil komando datang dan langsung berhenti di depan kantor bupati tersebut.
Presidium PPBS Edi Kuncoro Prayitno pun angkat bicara dan menyatakan bahwa buruh Sidoarjo akan memboikot Pilkada yang akan dilakukan pada bulan depan alias Golput dan menyatakan siap menarik dukungan terhadap Pasangan calon bupati apabila rekomendasi UMK Sidoarjo 2016 disesuaikan dengan PP no 78 tahun 2015.
Semakin malam semakin banyak yang datang di pendopo ini padahal keesokan harinya mereka akan melakukan aksi ke Gedung Negara Grahadi.
(anam)