Purwakarta, KPonline – Sulitnya di zaman sekarang mencari orang yang mau membantu dengan sukarela tanpa pamrih. Terlebih, sang penolong itu terlahir dari pribadi yang ekonominya, biasa biasa saja (hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri), bahkan mungkin serba kekurangan.
Hal tersebut diungkapkan Lestareno Septiano Basariasis saat ditemui Media Perdjoeangan di Rumah Sakit Umum Daerah yang berada di Kabupaten Purwakarta. Sabtu, (7/10/2023).
“Pagi ini, saya antar seorang warga di daerah Pasawahan untuk minta diantarkan berobat ke RSUD,” kata Lestareno Septiano Basariasis.
“Padahal hari ini, ada jadwal borongan narik ke Wanayasa,” sambungnya.
Setelah ditelusuri lebih lanjut oleh Media Perdjoeangan, ternyata Lestareno Septiano Basariasis merupakan seorang supir angkot jalur 02 (Simpang-Sadang).
“Hakekatnya, Ikhlas membantu tanpa pamrih sebetulnya harus mampu dilakukan setiap insan. Memberi dan berbagi kepada sesama adalah bagian yang baik dalam hidup kita dan harus terus kita lakukan sebagai mahluk yang diciptakan oleh Tuhan,” jelasnya.
Akan tetapi menurutnya, tidak sedikit orang yang menjadikan itu sebagai kesempatan untuk menjadi terkenal dan populer dan supaya diketahui banyak orang akan hal yang dilakukannya, dimana sebetulnya cuma berhujung sebagai cara untuk mencari uang.
“Insaalloh , saya tidak masuk kedalam golongan seperti itu. Sumbangsihkan apapun yang kamu punya, selagi masih diberikan kesempatan, karena hidup dunia pada umumnya adalah saling membutuhkan (Memberi dan menerima),” lanjutnya.
Selain sebagai supir angkutan kota, Lestareno Septiano Basariasis juga merupakan salah satu calon legislatif DPRD dari Partai Buruh di Kabupaten Purwakarta.
Tepatnya, di daerah pemilihan (Dapil) tiga yang meliputi wilayah Pasawahan, Pondoksalam Kiarapedes dan Wanayasa dengan nomor urut 4 bersama Partai Buruh.
Menurutnya bila diberikan kesempatan sebagai wakil rakyat, “sebatas hanya menjalankan amanah, bukan untuk mencari kekayaan”.