Cerita Ku Saat Mudik Lebaran

Cerita Ku Saat Mudik Lebaran

Bekasi,KPonline – Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri menjadi momen spesial bagi semua umat islam. Jelang hari raya tiba, jutaan umat muslim yang berada di perantauan pasti selalu pulang kampung atau biasa disebut istilah mudik. Beragam cara dilakukan, asalkan  bisa pulang kampung. Berkendara dengan motor atau mobil pribadi rela ditempuh meskipun berjam-jam terkena macet. Bagi yang tidak mempunyai kendaraan pribadi, tiket mudik dengan harga 3 kali lipat pun dibeli demi bisa pulang.

Bacaan Lainnya

Kami pun akhirnya  berangkat jam 11 siang dengan menyusuri jalan kawasan Hyundai, melewati jalur arteri kalimalang dan rencana akan masuk lewat tol exit Karawang Barat. Tapi apa mau dikata tol ternyata masih macet luar biasa dan sesuai prediksi bahwa hari ini puncak mudik 2018. Kami pun melanjutkan lewat jalur arteri Peruri dan tembus ke Sadang-Purwakarta. Pukul 12.30 WIB kami ishoma di sebuah masjid kecil yang suasananya asri. Satu jam kemudian kami pun lanjutkan perjalanan melewati jalan Subang – Cirebon atau jalan kadipaten yang terkenal dengan jalur travel. Jalan ini terasa adem karena banyak pohon dan jalurnya pun berkelok-kelok. Membuat mata ngantuk jadi melek.

Rencana kami akan masuk lewat exit tol Kertajati – Majalengka. Akan tetapi baru sampai pertigaan jalan, sudah diblokade polisi lalu lintas dan memberi info kalo disana sedang terjadi kemacetan parah sampai rest area km 166. Akhirnya aku memutuskan putar arah, kembali menyusuri jalur kadipaten lagi dan masuk lewat exit Plumbon, Cirebon. Setelah bisa masuk langsung ikut jalur contra flow, karena hampir jalur tol arah Semarang rata rata terjadi kemacetan saat mendekati rest area. Bahkan panjang kemacetan hingga 5 km.

Setelah jalur tol bayar selesai dilalui, kami melaju melewati jalur tol fungsional. Setelah itu kami ambil jalur keluar Weleri, Kendal untuk melanjutkan lewat jalur pantura. Akhirnya kami sampai dikampung halaman di desa Ngemplak Kidul Margoyoso, Pati, tepat pukul 01.45 WIB. Biasanya waktu normal Bekasi – Pati bisa ditempuh dengan perjalanan 10 jam, tetapi kali ini hampir 24 jam.
Itulah cerita mudik ku tahun ini, walaupun terjebak macet, tapi jika sudah bertemu dengan keluarga rasa lelah menjadi hilang.

Selamat Idul Fitri 1439 H

Mohon maaf lahir dan bathin.

Penulis : Darmadi (CJ Bekasi)

Pos terkait