Cerita Misteri Dibalik Pembuatan Turap Tradisional Kali Sadang Perum Villa Wanasari

Cerita Misteri Dibalik Pembuatan Turap Tradisional Kali Sadang Perum Villa Wanasari

Bekasi, KPonline – Langit mendung diatas Perum. Villa Wanasari, Kelurahan Wanasari Kecamagan Cibitung, Kabupaten Bekasi. Gerimis dan gemericik air menjadi irama musik bagi Ridwan Malik dalam menjinakan bambu-bambu pranca tanah longsor bibir kali Sadang, perum. Villa Wanasari, Cibitung, Bekasi.

Tiba-tiba terdengar suara lirih dibalik bambu-bambu tersebut “krek-krek” sontak Ridwan Malik terjatuh, ternyata tanah diatas kepalanya bergerak, adzan waktu ashar sayup-sayup terdengar mengingatkan Ridwan Malik untuk berhenti sejenak.

Ridwan Malik memaparkan selama mengerjakan turap tradisional di bibir tikungan kali sadang Perum. Villa Wanasari, dirinya seringkali melihat keanehan dari suara-suara maupun penampakan yang kerap hadir dalam mimpinya.

“Selama pengerjaan turap kali sadang memang ada keanehan yang saya alami dari suara aneh hingga penampakan bahkan penampakan tersebut terbawa dalam mimpi saya,” ungkap Ridwan Malik.

Senada dengan Ridwan Malik ada pengalaman yang dialami Santoso, salah satu warga RT.02 yang rumahnya terdampak langsung dengan longsornya bibir kali Sadang, dia mengaku sering melihat sosok kakek bercaping saat dirinya beraktifitas disekitar lokasi tanah longsor tersebut, terlebih apabila terdengar suara adzan namun dia masih beraktifitas.

“Benar ada penampakan sosok kakek bercaping yang selalu menampakkan diri bila saya tetap beraktivitas saat adzan berkumandang, seolah sosok kakek tersebut mengingatkan saya untuk berhenti beraktivitas, segera berwudlu dan menunaikan sholat,” kata Santoso.

Informasi yang dihimpun Koran Perdjoeangan, hampir seminggu dibutuhkan waktu mengerjakan turap tradisional dan masih membutuhkan banyak biaya untuk pengadaan karung dan lainnya, Seksi Lingkungan RW. 041 Perum Villa Wanasari, Kelurahan Wanasari, Ari Setiawan terus berupaya mencari sumber dana dan mengajak warga untuk secara swadaya merampungkan pembuatan turap tradisional tersebut agar tidak berdampak luas.

“Mari kita bersama-sama swadaya agar turap tradisional kali sadang segera selesai,” kata Ari Setiawan.

Lebih lanjut ia mengatakan belakangan ini hampir setiap hari curah hujan cukup tinggi, maka dikawatirkan menghambat pengerjaan turap tersebut. “Kalau tidak segera diselesaikan kawatir pembuatan turap terhambat sehingga berdampak luas,” pungkasnya.

Lurah Wanasari, Sarkum didampingi ketua forum RW se-Wanasari, Siman serta tokoh masyarakat Selasa (27/12/2022) meninjau secara langsung lokasi longsor dan menjanjikan akan dibuat turap permanen menggunakan APBD tahun 2023.

“Mudah-mudahan APBD tahun 2023 dapat kita alokasikan untuk membuat turap permanen, sehingga longsor kali Sadang dapat diatasi dan tidak berdampak luas,” katanya.

Semoga apa yang dijanjikan lurah Wanasari mendapatkan persetujuan pemerintah dan segera dapat direalisasikan pembangunan turap permanen kali Sadang sehingga tanah longsor tidak berdampak luas bagi masyarakat Perum. Villa Wanasari, Cibitung, Bekasi. (Yanto)