COSATU dan Mogok Besar di Rumah Sakit

COSATU dan Mogok Besar di Rumah Sakit

Purwakarta, KPonline – Disuatu pagi yang sibuk di Afrika Selatan, rumah sakit-rumah sakit besar di seluruh negeri tersebut tiba-tiba menghadapi krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya. Para perawat, petugas kebersihan, teknisi laboratorium, hingga staf administrasi menolak bekerja. Mereka berdiri di luar gedung dengan spanduk bertuliskan, “Upah Layak untuk Pekerja Medis” dan “Tanpa Kami, Rumah Sakit Lumpuh”

Mogok nasional ini dipimpin oleh Congress of South African Trade Unions (COSATU), serikat pekerja terbesar di negara itu. Selama berbulan-bulan, mereka telah memperingatkan pemerintah dan manajemen rumah sakit tentang kondisi kerja yang buruk, jam kerja panjang, gaji yang tidak mencukupi, dan kekurangan alat medis. Namun, tuntutan mereka selalu diabaikan.

Bacaan Lainnya

Hari itu, ketika ribuan pekerja kesehatan menghentikan pekerjaan mereka, dampaknya langsung terasa. Pasien-pasien menunggu tanpa ada yang merawat mereka. Ambulans datang tetapi tak ada petugas yang menerima pasien. Ruang operasi sepi tanpa tenaga medis. Hanya segelintir dokter yang tetap bekerja, tetapi tanpa perawat dan teknisi, mereka kewalahan.

Di depan rumah sakit terbesar di Johannesburg, seorang perawat senior bernama Mboma Slamini berpidato di depan para demonstran.

“Kita bukan mesin. Kita manusia yang bekerja dengan hati, tetapi kita juga butuh dihargai. Jika pemerintah tidak segera bertindak, lebih banyak nyawa yang akan terancam karena sistem yang gagal” serunya, disambut sorak-sorai ribuan pekerja.

Pemerintah panik. Menteri Kesehatan mengadakan pertemuan darurat dengan para pemimpin COSATU, berusaha mencari solusi sebelum keadaan semakin memburuk. Tekanan dari masyarakat semakin kuat, media memberitakan bagaimana pasien-pasien kritis terbengkalai, sementara pejabat pemerintah sibuk berdebat.

Setelah dua hari penuh kekacauan, akhirnya pemerintah mengalah. Mereka sepakat untuk menaikkan gaji tenaga kesehatan sebesar 20%, memperbaiki kondisi kerja, dan menyediakan lebih banyak peralatan medis.

Saat pengumuman itu disampaikan, sorak kemenangan terdengar di seluruh rumah sakit. Para pekerja kembali ke tugas mereka dengan kepala tegak dihari itu, mereka telah membuktikan bahwa tanpa mereka, sistem kesehatan tidak bisa berjalan.

COSATU telah menunjukkan kekuatan serikat pekerja, dan perjuangan mereka menjadi inspirasi bagi banyak sektor lain di Afrika Selatan.

Congress of South African Trade Unions (Cosatu) merupakan aliansi federasi serikat buruh terbesar di Afrika Selatan yang menaungi 21 serikat pekerja. Didirikan pada Desember 1985, federasi ini mewakili sekitar 500 ribu pekerja saat pertama kali berdiri. Saat ini, Cosatu telah berkembang dengan jumlah anggota mencapai sekitar 2 juta pekerja.

Cosatu berpegang teguh pada prinsip non-rasialisme, kontrol pekerja, satu industri-satu serikat pekerja, serta keanggotaan berbayar. Serikat ini tidak hanya memperjuangkan hak buruh, tetapi juga aktif dalam gerakan sosial dan politik untuk menegakkan perdamaian serta demokrasi di Afrika Selatan.

Dan aksi tersebut diatas adalah aksi terbesar Cosatu yang terjadi pada tahun 2010, ketika mereka menggelar mogok kerja besar-besaran yang melibatkan berbagai sektor publik. Aksi ini berdampak luas karena menyebabkan layanan penting seperti rumah sakit dan sekolah terhenti. Para dokter, perawat, dan guru yang tergabung dalam serikat pekerja ini menuntut kenaikan gaji dari pemerintah.

Pos terkait