Bekasi, KPonline – Pasangan calon peserta Pilkada Kabupaten Bekasi 2017 telah menyerahkan laporan dana kampanye periode 25 Oktober-19 Desember ke KPU setempat.
Adapun rinciannya, paslon nomor urut 1 Meilina Kartika Kadir–Abdul Khalik tercatat melaporkan dana kampanye dengan total Rp 600 juta.
Paslon nomor urut 2 Saadudin-Ahmad Dhani tertulis melaporkan dana kampanye sebesar Rp 679.950.000.
Yang mengejutkan, paslon nomor urut 3 Obon Tabroni–Bambang Sumaryono, yang maju lewat jalur independen, tercatat melaporkan dana kampanye dengan total Rp 2.401.800.000. Jumlah ini adalah yang terbesar di antara lima pasangan calon
Kontras dengan Obon-Bambang, paslon nomor urut 4 Iin Farihin-Mahmud, yang juga maju lewat jalur independen, memiliki dana kampanye paling kecil. Mereka hanya melaporkan dana kampanye sebesar Rp 40 juta.
Terakhir, paslon petahana nomor urut 5 Neneng Hasanah Yasin-Eka Supria Atmaja melaporkan dana kampanye sebesar Rp 650 juta.
“Ini tahap kedua, yang ketiga nanti diserahkan tanggal 12 Februari 2017, 1 hari setelah masa kampanye berakhir,” pungkas Suhana.
Darimana Sumber Dana Kampanye Obon – Bambang?
Menjawab pertanyaan tersebut, Obon Tabroni menjelaskan bahwa sumber dana sebagai biaya politik yang didapatkan timnya murni berasal dari patungan para relawan. Ia juga mengaku kalau sejauh ini pihaknya sudah mengeluarkan dana yang cukup besar.
“Kalau dihitung nominal, sampai sejauh ini mungkin bisa milyaran. Karena kita kan mulai dari setahun setengah yang lalu,” katanya.
Ia menuturkan, sejak satu setengah tahun yang lalu, hampir setiap hari relawannya bergerak untuk mengumpulkan KTP mendatangi 10-15 titik dengan kekuatan satu titik antara 3-15 orang. Sehingga dalam sehari ada 50 sampai 100 relawan yan diturunkan.
“Coba dihitung saja biaya transportasi dan makan mereka. Kalau satu orang 50 ribu aja itu bisa sampai Rp2,5 juta – Rp5 juta perhari. Dikalikan setahun aja, 360 hari, udah milyaran pastinya. Belum biaya konsolidasi. Belum lagi pas kemarin verifikasi faktual.”
Karena dana sebesar itu tidak didapat dari cukong atau uang pribadi, tidak ada beban bagi Obon untuk memikirkan balik modal ketika nanti terpilih sebagai Bupati Bekasi.
“Jadi, mungkin saya adalah calon paling tidak punya beban untuk mengembalikan modal politik. Saya cuma harus bekerja untuk rakyat. Mengabdi pada kepentingan rakyat. Karena biaya politik saya sepenuhnya bersumber dari rakyat.” pungkas Bang Obon, panggilan akrab Obon Tabroni. (*).