Jakarta,KPonline – Hari ini Jumat 28 Mei 2021, aksi bela Palestina yang digelar oleh Gerakan Pekerja Muslim Indonesia (GPMI) berlangsung di depan gedung Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat (AS).
Sejumlah titik dilangsungkannya aksi unjuk rasa tersbut yakni di lokasi seperti Patung Kuda, Kantor PBB, serta Kedubes Amerika Serikat.
Diperkirakan ada sekitar 500 orang yang mengikuti aksi tersebut. Awalnya, buruh berkumpul di sekitar Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jakpus, sebelum melakukan aksi. Setelah berkumpul, mereka melakukan long march ke gedung perwakilan PBB, Jl MH Thamrin, Jakpus.
Presiden Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI), yang juga sebagai Presidium GPMI, Riden Hatam Aziz dalam orasinya buruh menuntut agar PBB memberikan sanksi kepada Israel. Ia menambahkan para buruh ingin Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga bisa lebih berperan membantu Palestina.
Dia pun menerangkan buruh ingin Israel angkat kaki dari tanah Palestina. Kemerdekaan Palestina, lanjutnya
“Tuntutan kami adalah, pertama, kepada PBB, meminta segera memberikan sanksi yang sekeras-kerasnya kepada zionis Israel yang sampai hari ini masih terus-menerus melakukan tindakan militernya. Walaupun sudah ada gencatan senjata, faktanya selalu mengingkari. Maka ini menjadi tanggung jawab PBB sebagai lembaga resmi dunia untuk melakukan tindakan yang tegas,” ujar Riden.
Terpantau, buruh selesai melakukan aksi di depan kantor perwakilan PBB. Buruh kembali ke sekitar Patung Kuda Arjuna Wijaya. Mereka break melakukan aksi untuk melaksanakan salat Jumat terlebih dahulu.
Sementara Presiden Persaudaraan Pekerja Muslim Indonesia (PPMI) yang juga sebagai Presidium GPMI, Daeng Wahidin, berorasi dengan bahasa Inggris.
“Buat Sekretaris Jenderal in New York, wherever you are, we are the moslem worker Indonesian. We are in front of your embassy. Look at this! Just what, Israel go to hell! Amerika Serikat go to hell! Palestina… freedom for Palestina. Indonesia we stand for (suara tidak terdengar jelas),” ujar Daeng Wahidin, saat berorasi dari atas mobil komando, Jumat (28/5/2021).
Wahidin mengatakan PBB telah melakukan pelanggaran hak asasi manusia (HAM). Sebab, lanjutnya, PBB membiarkan Israel menyerang Palestina.
“Hari ini PBB terbukti telah melakukan pelanggaran secara terstruktur, sistematis, dan masif. Melakukan pelanggaran deklarasi hak asasi manusia, Saudara-saudara. Dengan membiarkan Israel melakukan bombardir, melepaskan bom-bom yang sebenarnya tidak boleh digunakan oleh orang,” ucapnya.