Departemen Perempuan DPP FSPMI Bentuk Posko Kekerasan Berbasis Gender (GBV) di Jepara

Departemen Perempuan DPP FSPMI Bentuk Posko Kekerasan Berbasis Gender (GBV) di Jepara

Jepara, KPonline – Menindak lanjuti akan Banyaknya permasalahan Kekerasan Berbasis Gender (KBG) atau Gender Based Violence (GBV) di Jawa Tengah, Departemen Perempuan Dewan Pimpinan Pusat (DPP FSPMI) adakan kunjungan kerja di Jepara, Jawa Tengah, Sabtu(25/2/23).

Dalam kunjungan tersebut hadir langsung Vice President DPP FSPMI Departemen perempuan MUNDIAH. SH dan kepengurusannya untuk kelancaran jalannya kegiatan.

Lebih lanjut, dalam kunjungan tersebut mereka menghadirkan perwakilan buruh perempuan dari Pimpinan Unit Kerja (PUK) FSPMI dari berbagai daerah di Jawa Tengah.

Dari informasi yang dihimpun oleh redaksi koranperdjoeangan.com, kunjungan kerja berlangsung di Taman Kopi Resto, Mayong, Jepara.

Mundiah, dalam penyampaiannya mengatakan jika kunjungan kerja ini menjadi cikal bakal dibentuknya Posko kekerasan berbasis gender di Jepara dan Jawa Tengah.

Selain membentuk posko, mereka juga memberikan sosialisasi kekerasan berbasis gender di lingkungan kerja dan mensosialisasikan program kerja terbaru Departemen Perempuan DPP FSPMI.

Posko Pengaduan kekerasan berbasis gender menjadi salah satu program penting bagi Departemen Perempuan di DPP FSPMI. Posko kekerasan berbasis gender diharapkam mampu memberikan perlindungan, tempat konsultasi dan pengaduan yang nyaman bagi anggota terhadap permasalahan yang memiliki keterkaitan dengan kekerasan berbasis gender yang dialaminya.

Menurut Mundiah, berdasarkan data yang dimiliki, kekerasan berbasis gender terhadap buruh perempuan di Jepara terjadi 3 sampai 4 kali dalam kurun waktu terakhir.

“Berdasarkan data survey yang kita lakukan, kekerasan berbasis gender terhadap buruh di Jepara terjadi 3 sampai 4 kali dalam kurun waktu terakhir. Atas hal tersebut, Departemen Perempuan DPP FSPMI melakukan sosialisasi Kekerasan Berbasis Gender (GBV) dan membentuk posko kekerasan berbasis gender sebagaimana menjadi amanat organisasi, terutama di FSPMI,” kata Mundiah dalam sesi wawancaranya.

Lebih lanjut, Mundiah menyampaikan bahwa pembentukan posko kekerasan berbasis gender sudah resmi hadir dan ada di Jakarta, Tangerang dan seluruh Jabodetabek. Hari ini adalah awal progres pembentukan posko di luar Jabodetabek. Jepara dan Jawa Tengah menjadi yang pertama.

“Mudah-mudahan posko yang terbentuk hari ini, menjadi tempat pelayanan bagi buruh perempuan di Jepara dan Jawa Tengah yang merasakan atau menjadi korban dari kekerasan berbasis gender,” tutup Mundiah.

Penulis : Agus / Dedi
Foto : Azmil