Hari kedua (6 November ) .
Dimulai pukul 10 pagi,para peserta diajak berangkat bersama dengan berjalan kaki ke gedung KCTU .
Acara dibuka dengan Materi K3 di Korea yang disampaikan oleh OSH Commite KCTU dan Mr.Kim dari Serikat Pekerja Medis, Disini peserta mendapatkan penjelasan bahwa di semua negara pasti menjunjung tinggi isu K3, Di Korea sendiri sudah banyak perjuangan yang dilakukan seperti :
- Advokasi untuk pekerja Aricell, Ledakan yang terjadi untuk Supply baterai dalam kegiatan militer.
- Advokasi untuk pekerja cleaning service yaitu Menuntut untuk bisa menyediakan Laundry room dan kamar mandi khusus untuk memberikan kesempatan kepada pekerja setelah bekerja untuk membersihkan diri sebelum pulang ke rumah.
- Meningkatkan kesadaran K3 untuk pekerja yg bekerja di sektor pelayanan publik, agar bisa mendapatkan perbaikan dalam kondisi kerja.
Kemudian KCTU melakukan kampanye kepada warga bukan hanya pada pekerja, dan advokasi terhadap kebijakan IMF terkait jam kerja.
Agenda ini dilanjutkan dengan materi Kesetaraan gender dan bagaimana membangun strategi di tempat kerja agar tidak ada kekerasan seksual. Disampaikan oleh Mrs.Kwen,Sujeong Chair of KCTU women Commite. Disini dijelaskan bahwa banyak sekali perjuangan, kegiatan maupun kampanye yang dilakukan untuk isu kesetaraan gender di Korea.
Berawal dari pekerja migran dari Indonesia yang berani untuk speak up terkait kekerasan seksual yang diterimanya dibuktikan dengan kamera, maka banyak lapisan organisasi yang akhirnya terbuka bahwa ini adalah isu penting terkait dengan perempuan. Kemudian diberikan advokasi dan pendampingan kepada korban kekerasan seksual.
Banyak juga program yang memberikan informasi bagaimana mengenali dan melaporkan pelecehan seksual, kemudian presentasi di tutup dengan diskusi dan berbagi kisah kesetaraan gender dan kekerasan seksual dari masing masing negara partisipan, bahkan banyak negara diluar negeri yg memang pada saat pekerja perempuan itu hamil, maka akan di PHK dan pekerja perempuan hanya bisa bekerja hingga batas umur 35 tahun , itu adalah isu yg perlu kita suarakan secara bersama sama bahwa perempuan juga memiliki hak yg sama dalam segi gaji, maupun kesetaraan Karir dengan laki laki.
Selanjutnya dilanjutkan dengan Kunjungan ke Museum Chun Tar il, Memorial Hall yang dipandu oleh Mr. CHO,Eunseok ( KFCTU) .
Kali ini peserta diajak naik bis bersama menuju ke Museum, dan sesampainya di museum kita dijelaskan bagaimana Mr. Chun Tae il Melakukan perjuangannya untuk kesejahteraan pekerja. Kita juga diperlihatkan tentang kondisi kerja yang buruk, bekerja selama 15 jam sehari dengan tempat kerja yang tidak sesuai standart kerja, Hingga pada akhirnya dia membakar dirinya ditengah aksi demo pada masa itu, Musem ini mengusung tema Cinta kasih dan Solidaritas karena semenjak saat itu perubahan signifikan terjadi dalam pergerakan buruh. Kita juga diajak ke tempat dimana titik Mr. Chun Tae il Membakar dirinya. Sama halnya dengan pahlawan buruh seperti Marsinah di Indonesia.
(Dewi Wulandari )