Bandung Barat, KPonline – Hujan tidak melemahkan para peserta aksi yang sejak pukul 10.00 sudah menyesaki area masuk perusahaan PT. San Central Indah (SCI) yang berada di daerah Kabupaten Bandung Barat, Senin (10/12/2018).
Bagaimana buruh tidak geram terhadap PT. SCI yang dinilai memberikan harapan palsu kepada buruh terkait penyelesaian masalah ketenagakerjaan.
Padahal pada aksi sebelumnya pada tanggal 28 November silam, telah disepakati secara tertulis bahwa pada hari ini akan di adakan upaya perundingan.
Tetapi kenyataanya pihak manajement tidak ada indikasi ke arah perundingan.
Para buruh pun kecewa dan aksi pun semakin gencar dilakukan. Melalui pengeras suara dari mobil komando yang secara bergantian para oratorpun menumpahkan kekecewaannya.
Sekitar pukul 02.30 wib, 2 orang dari dalam perusahaan yaitu Kapolsek dan Disnaker yang mungkin sebelum masa aksi datang mereka sudah ada di dalam perusahaan.
Kata mereka, pihak Owner siap bertemu pada hari Rabu, besok lusa.
Pekerja PT. SCI banyak yang masih dalam status outsourching. Para pekerja kerap mengalami dilema, tidak berdaya meskipun mereka berkeyakinan praktek outsourcing itu melanggar ketentuan.
Praktek pemberlakuan mekanisme alih daya (outsourching) dalam sistem ketenagakerjaan melemahkan posisi buruh.
Bukan rahasia lagi apabila “mafia ketenagakerjaan” menjadi bisnis bagi banyak pihak demi kantong pribadinya.
Ironisnya, fungsi pengawasan terkesan mandul saat ada pelanggaran atas aturan ketenagakerjaan.
Buruhlah yang menjadi korban mafia ketenagakerjaan.
Inilah dilema buruh di indonesia praktek jual beli manusia atau perbudakan modern bernama outsourcing kerap terjadi.
Penulis : Zenk Bandung