Disnaker Padang Lawas dan KC FSPMI Padang Lawas Miris Melihat kondisi Musholla Di Perumahan Karyawan PT. PHS Papaso

Disnaker Padang Lawas dan KC FSPMI Padang Lawas Miris Melihat kondisi Musholla Di Perumahan Karyawan PT. PHS Papaso
Perwakilan Disnaker Palas dan Sekretaris KC FSPMI Palas bersama dengan perwakilan mahasiswa saat meninjau satu bangunan Mushollah di Afdeling I PT. PHS Papaso. Foto : Istimewa

Padanglawas,KPonline – Usai pelaksanaan pemasangan Plank Merek PUK SPAI FSPMI PT. PHS Kebun Papaso serta Sosialisasi Undang-Undang 21 Tahun 2000 Tentang Serikat Pekeja/ Serikat Buruh di perumahan karyawan pukul 16.30 pada hari minggu (16/8/2020) Idrisman Mandefa, Kasi Pengupahan dan Jaminan Sosial menyampaikan kepada Sekretaris KC FSPMI Padang Lawas Uluan Pardomuan Pane untuk melakukan kunjungan ke perumahan Karyawan Afdeling I PT. PHS Papaso.

Mengingat pertemuan mediasi yang dalakukan oleh mahasiswa yang tergabung dalam organisasi Forum Solidaritas dan Mahasiswa Peduli Terhadap Buruh (FSPMB) di ruangan Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Padang Lawas, Ramal Guspati Pasaribu, bersama dengan jajaran Managemen PT. PHS Papaso dan PT. VAL Aliaga pada hari Selasa (4/8/2020).

Bacaan Lainnya

Manager PT. PHS Papaso, Bitcar Siregar, menyanggah salah satu tuntutan Mahasiswa yang menuntut agar di setiap afdeling harus didirikan fasilitas beribadah seperti Mushollah atau Masjid (4/8).

Seharusnya adek-adek mahasiswa sebelum melakukan penuntutan ada baiknya kita cek sama-sama kalau disetiap afdeling di PT. PHS itu sudah ada mushollah.” tegas Bitcar Siregar

Untuk menkonfirmasi kebenaran ucapan Manager PT. PHS itu perlu kita lakukan kunjungan ke setiap afdeling” sebut Idrisman Mandefa kapada Uluan Pardomuan Pane.

Sesampaimya di Perumahan Karyawan Afdeling I PT. PHS Papaso, Idrisman Mandefa dan Uluan Pardomuan Pane beserta rombongan, terkejut melihat kondisi Mushollah yang ada. Dimana mushollah itu ternyata bukan sebuah bangunan khusus yang didirikan untuk Mushollah, melaikan Perumahan Karyawan yang tidak difungsikan lagi, di ubah menjadi Mushollah darurat.

Kita sangat miris melihat kondisi ini, Perusahaan yang sudah berdiri lebih dari 25 Tahun dan termasuk Perusahaan terintegrasi dengan Pabrik Kelapa Sawit namun sama sekali tidak memperhatikan faslitas karyawannya.” Sebut Mandefa.

Bahkan Salah seorang karyawan Pemanen Disitu menyampaiakan keluhannya ” rumah kami juga banyak yang sudah bocor dan kalau saat tidur hujan turun, kami harus pindah tempat tidur.” sambil menatap wajah Idrisman Mandefa, dia mengatakan ” Pak bantu kami, kami sangat bersyukur kalau Dinas Tenaga Kerja Dan Serikat Buruh FSPMI memperdulikan kami, jika tidak, kami tidak tau lagi mengadu kepada siapa.” tutupnya.

 

Pos terkait