Bekasi, KPonline – Aksi demonstrasi di depan PT Yamaha Music Manufacturing Asia (YMMA)di kawasan Industri MM2100, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, masih berlangsung hingga Rabu (12/2/2025) malam
Pasalnya aksi ini dipicu karena perusahaan YMMA diduga melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sepihak terhadap ketua Pimpinan Unit Kerja (PUK) Slamet Bambang Waluya, dan Sekretarisnya Wiwin Zaini Miftah.
Hal ini mengundang reaksi buruh yang ada di Bekasi hingga sempat PT YMMA dikepung oleh kaum buruh dari beberapa aliansi yang datang dari beberapa daerah di Jawa Barat.
Dalam orasinya di atas mobil komando Dewan Pimpinan Wilayah Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (DPW FSPMI) Jawa Barat Suparno, S.H. menegaskan bahwa aksinya akan terus dilakukan.
“Kawan-kawan jangan takut selama masih di jalan yang benar, kita akan tahu siapa biang kerok permasalahan yang menimbulkan kegaduhan di PT. YMMA yang berujung demonstrasi. Hari Kamis, 13 Maret 2025 FSPMI akan melakukan aksi di Kedutaan Besar (Kedubes) Jepang, kita akan sampaikan ada yang tidak beres dengan PT YMMA yang berada di Bekasi. Lihat saja nanti siapa dalang dibalik semua ini yang berperan,” ujar Suparno dalam orasinya.
Lebih lanjut, Suparno juga akan melakukan laporan ke kepolisian bahwasannya patut diduga kuat PT. YMMA ada indikasi melakukan Union Busting.
“Jangan mentang-mentang banyak duit seolah merasa kebal hukum, kita dari FSPMI meminta agar “Union Busting” segera diproses oleh Polres kabupaten Bekasi. Masih banyak penegak hukum yang punya nurani untuk membela rakyat kecil khususnya kaum buruh. Sudah waktunya penegak hukum membela rakyat kecil, dan sangat tepat Kapolres Bekasi memproses Union Busting karena wilayah Bekasi adalah salah satu kawasan terbesar se-Asia Tenggara,” ujar Suparno tegas.
Suparno SH pun menghimbau kepada massa aksi yang ada di depan PT. YMMA agar tetap semangat, dan selalu kompak dalam melakukan perjuangan. FSPMI akan terus melakukan upaya agar permasalahan yang terjadi bisa segera terselesaikan.
“Tenang kawan-kawan penasihat Kapolri itu rekanan kita, dan kemarin pun sempat telponan. Jika memang diperlukan FSPMI akan melakukan dialog perihal perkara ini dengan Polres Bekasi, Polda, bahkan Mabes Polri sekalipun,” tutupnya di atas mobil komando.
Di akhir orasinya, Suparno pun memberitahukan bahwa pernah mereferensikan salah satu pengusaha di daerah purwakarta yang diduga sudah melakukan motif yang sama yaitu Union Busting. Hingga saat ini kasus tersebut proses penyelidikan. (Jhole)