Pelalawan, KPonline – Warga masyarakat Desa Silau Padang Kec.Sipispis Kab. Serdang Bedagai Sumatera Utara (Sumut) resah akibat sungai Bah Sombu tercemar limbah Pabrik Kelapa Sawit yang diduga kuat berasal dari PT. TSP, Rabu (09/04/2025).
Pada tanggal 26 Maret 2025 beberapa warga melintas di jembatan sungai tersebut melihat sungai dengan kondisi hitam pekat dan tidak jernih seperti biasa. Temuan tersebut didapati oleh Warga yang setiap hari berlalu lalang melintasi kawasan tersebut untuk menuju perkampungan warga Dusun Sarekat dan warga lain yang berkebun diseberang sungai bah sombu.
Menurut penjelasan warga kondisi air yang hitam itu diduga kuat berasal dari Pabrik Kelapa Sawit PT. TSP yang berdiri di Desa Silau Padang Kecamatan Sipispis Kabupaten Serdang Bedagai. Dugaan warga diperkuat dengan menelusuri sumber limbah tersebut dan tampak masih ada sisa limbah yang mengalir ke sungai berwarna hitam, meski debitnya sudah kecil.
Setelah kejadian tersebut sama sekali tidak ada lagi warga yang berani mandi dan mencuci pakaian ke sungai.
Kejadian ini juga dikecewakan para pemudik lebaran yang pulang kampung, biasanya membawa anak-anak mereka mandi ke sungai tersebut karena airnya sangat jernih dan tidak terlalu deras jadi aman buat anak-anak. Seperti penjelasan ibu EL, “Kami asal pulang kampung selalu membawa anak-anak mandi kesini, tapi karena airnya sudah gak jernih lagi dan berminyak makanya kami urungkan”.
Masyarakat Dusun Masangau dan Dusun Sarekat Desa Silau Padang yang terdampak langsung kondisi ini tidak lagi bisa menggunakan untuk mandi, mencuci dan kebutuhan lainnya.
“Kami tidak anti dengan pihak perusahaan tapi meminta agar pihak perusahaan dapat mengelola limbahnya dengan baik sehingga tidak mencemari sungai kami dan kepada Pemerintah supaya meninjau kembali perizinan dan kelayakan pengelolaan limbahnya,” ujar salah seorang warga.
“Kalaupun perusahaan tidak mengakui kalau limbah itu bukan berasal dari pabriknya, maka kami akan kasi bukti-bukti, karena kami sudah telusuri ke hulu hingga ke sumbernya”.
“Pada Sabtu 5 April 2025 di sumber lokasi yang serupa ditemukan pembuangan air yang panas lagi keruh dengan debit air yang deras, hal ini disampaikan masyarakat yang selalu memantau kondisi sungai.
“Kami duga air yang panas ini dari hasil perebusan buah sawit,aneh rasanya air panas dibuang mengaliri parit yang ada tanamannya,setahu kami biasanya dingin dulu baru dialirkan,kalau limbahnya itu layak lepas ke sungai atau tidak kami kurang paham,” jelas salah seorang warga.
Masyarakat enggan menyampaikan ke pihak perusahaan karena Kepala Desa Silau Padang juga sebagai Humas di perusahaan tersebut yang sudah tentu lebih mengetahui aktifitas perusahaan.
Diperkirakan kejadian serupa akan berulang karena penjelasan masyarakat land aplikasi limbah perusahaan tersebut tidak ada hanya ada beberapa kolam penampungan.