Jakarta,KPonline – Facebook alias Meta lagi-lagi menuai kontroversi setelah perusahaan ini PHK karyawan berdasarkan algoritma acak.
Induk perusahaan dari Facebook yaitu Meta kini mulai melakukan pemecatan masal terhadap karyawannya. Dalam gelombang pertamanya, ada 60 karyawan yang dilaporkan terkena pemutusan hubungan kerja tersebut.
Ke-60 orang tersebut merupakan karyawan kontrak dari perusahaan teknologi lain yaitu Accenture. Semua orang yang terdampak tersebut juga bekerja di kantor Facebook yang berada di Austin, Texas, Amerika Serikat.
Namun yang membuat pemecatan masal ini terasa aneh dan bahkan menyeramkan adalah prosesnya yang menggunakan algoritma. Dalam laporan yang dihimpun Business Insider disebutkan bahwa pihak representatif Facebook tidak menyebutkan alasan pemecatan mereka.
Para karyawan yang tidak tahu apa-apa ini hanya diinformasikan bahwa mereka dipilih secara acak berdasarkan algoritma. Para karyawan yang terdampak tersebut tersebut hanya dikabarkan bahwa mereka tidak akan bekerja lagi per 2 September, dan gaji terakhir yang datang pada 3 Oktober.
Tidak ada penjelasan lebih lanjut, ataupun alasan spesifik lainnya mengenai pemecatan tersebut. Namun Accenture menawarkan para karyawan tersebut untuk mencoba melamar kembali ke lowongan yang tersedia.
Sayangnya, ke-60 orang yang terkena pemecatan tersebut harus mengikuti proses wawancara dari awal. Ditambah lagi, Accenture tidak memberikan jaminan bahwa para pekerja tersebut akan pasti mendapatkan kembali pekerjaan di Accenture.
Di sisi lain, pemecatan yang dilakukan oleh Meta tersebut memang tidak mengejutkan. Karena pada pertemuan tanya jawab yang dilakukan 30 Juni lalu, sang CEO Mark Zuckerberg secara terbuka mengatakan akan meninjau kinerja para karyawannya secara agresif.
“Secara realistis, mungkin ada sekelompok orang di perusahaan ini yang seharusnya tidak berada di sini,” ungkap Zuckerberg kepada para karyawannya. (hy)