Jakarta, KPonline – Ratusan anggota PUK SPAI FSPMI PT. Firna National Glasses (FNG) di Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur tampak bergerombol di depan pabriknya PT. FNG, Jumat (24/8/2018).
Mereka adalah anggota PUK SPAI FSPMI PT. FNG yang sedang dirumahkan sejumlah 291 orang bersamaan dengan 50 anggota dari PUK SPSI AGN.
Anggota PUK SPAI FSPMI PT. FNG ini menolak untuk di PHK sepihak oleh perusahaan.
Dalam hal ini PUK sudah melakukan perundingan Bipartit dengan manajemen sebanyak lima kali, tapi belum juga ada kesepakatan yang berpihak pada pekerja.
PUK SPAI FSPMI PT. FNG mempertanyakan kejelasan nota dinas yang dikeluarkan Sudinaker Jakarta timur yang hingga hari ini belum juga dijalankan.
Justru pihak manajemen perusahaan malah berdalih lain. Artinya dalam perundingan bipartit tidak ada kejelasan dan pembahasannya melebar kemana mana. Hal ini menyebabkan PUK SPAI FSPMI PT. FNG melakukan langkah wolkout dari bipartit.
Salah satu anggota menuturkan, “Seharusnya bipartit pembahasannya jelas. Masalah tentang? Kalo tidak jelas untuk apa bipartit?”
Sementara pihak perusahaan mengancam apabila nanti sampai di PHI jangan bilang kalau perusahaan tidak pernah melakukan Bipartit .
Sesuai dengan keadaan pihak perusahaan PT fng saat ini dan karyawan di rumahkan selama 4 bulan ini dengan di bayar bulan pertama 50%, bulan ke dua 40% , bulan ketiga dan keempat 30%.
Akan tetapi perusahaan merencanakan PHK semua karyawan yang berserikat di FSPMI.
FSPMI menduga ini masuk ranah pemberangusan serikat. (Omp).
Baca artikel lain mengenai PUK SPAI FSPMI PT FNG