FSPMI Gelar Aksi Demonstrasi Hari Kedua di Gudang PT Indomarco Prismatama Cabang Surabaya, Ini Pernyataan Penanggungan Jawab Aksi

FSPMI Gelar Aksi Demonstrasi Hari Kedua di Gudang PT Indomarco Prismatama Cabang Surabaya, Ini Pernyataan Penanggungan Jawab Aksi

Sidoarjo, KPonline – Aksi solidaritas Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) telah memasuki hari kedua (23/8/2024), demonstrasi tersebut dilakukan di depan Gudang PT Indomarco Prismatama Cabang Surabaya, yang berlokasi di Jalan Jenggala No. 22, Gedangan, Sidoarjo. Aksi ini digerakkan oleh ketidakpuasan pekerja terhadap sikap perusahaan yang dianggap angkuh dalam menanggapi permasalahan yang terjadi.

 

Bacaan Lainnya

Gatot Mistriono, Bendahara PC SPAI FSPMI Sidoarjo sekaligus penanggung jawab aksi, menegaskan bahwa pihaknya akan tetap bersikukuh memperjuangkan hak-hak pekerja jika perusahaan tidak menunjukkan itikad baik untuk menyelesaikan masalah ini. “Jika perusahaan tetap dengan pendiriannya, kita juga akan bersikukuh dengan pendirian kita. Kita akan berkonsolidasi dengan rekan-rekan dari Bekasi, Tangerang, Bogor, Jember, Gresik, dan Malang,” ujarnya.

 

Untuk itu, FSPMI telah memperpanjang Surat Tanda Terima Pemberitahuan (STTP) aksi untuk satu minggu ke depan, sebagai bentuk keseriusan mereka dalam melawan sikap perusahaan yang dianggap tidak adil. Gatot juga menegaskan bahwa aksi ini merupakan perlawanan nyata terhadap sikap PT Indomarco Prismatama yang dianggap merugikan pekerja.

 

 

Kasus ini bermula dari adanya kesalahan pada sistem KLIK Indomaret yang menyebabkan kerugian pada pekerja toko. Sistem yang dioperasikan oleh perusahaan mengalami error, namun kesalahan tersebut diabaikan oleh perusahaan, dan justru pekerja toko yang mendapatkan beban kesalahan tersebut. “Seharusnya sistem tersebut bisa diatasi, dan jika belum sempurna, perusahaan tidak seharusnya mengeluarkan sistem tersebut,” tambah Gatot.

 

Tidak hanya itu, FSPMI juga menyoroti masalah pembayaran uang insentif dan upah lembur yang dianggap tidak adil oleh perusahaan. Uang insentif yang seharusnya menjadi hak pekerja atas prestasi yang mereka capai justru diabaikan. “Ini sama saja dengan sistem kolonial yang diciptakan oleh perusahaan,” tegas Gatot, menyuarakan ketidakpuasan mereka terhadap sistem yang dianggap merugikan pekerja.

 

Aksi ini diharapkan dapat membuka mata perusahaan untuk segera menyelesaikan permasalahan yang ada dan memenuhi hak-hak pekerja sesuai dengan peraturan yang berlaku. FSPMI menegaskan bahwa mereka tidak akan berhenti sampai tuntutan mereka dipenuhi. (Natalia)