FSPMI Memilih Jalan Aksi Untuk Melawan Regulasi Yang Menindas

FSPMI Memilih Jalan Aksi Untuk Melawan Regulasi Yang Menindas

Purwakarta, KPonline – Membangun tujuan dalam dunia Serikat Pekerja atau Serikat Buruh (SP/SB) diawali dengan konsolidasi dan orientasinya adalah untuk kebaikan serta kemajuan hidup kelas pekerja atau kaum buruh.

Oleh karena itu, Dewan Pimpinan Pusat Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (DPP FSPMI) melakukan kunjungan kerjanya ke Kantor Konsulat Cabang FSPMI Purwakarta untuk konsolidasi dan persiapan May Day kepada anggota yang hadir dari wilayah Purwakarta, Subang, Cirebon Raya dan Majalengka pada Jumat, (15/4/2022).

Bacaan Lainnya

“Aksi adalah darah kaum buruh, aksi adalah gerakan kaum buruh, aksi adalah nafasnya FSPMI, aksi adalah getaran jiwanya FSPMI,” ungkap Said Iqbal di agenda FSPMI tersebut.

Kemudian, Said mengatakan. Tunjukkan kepada saya, adakah perjuangan buruh yang kita menangkan tanpa aksi?

“Rakyat Indonesia hari ini bisa mendapatkan jaminan kesehatan tidak lagi ditolak di rumah sakit melalui program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, diawali dengan aksi,” lanjut Said Iqbal.

Maka dari itu, menurut Said Iqbal sebagai Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) yang juga sekaligus Presiden Partai Buruh, aksi adalah jalan yang dipilih FSPMI, KSPI dan Partai Buruh untuk memastikan rakyat Indonesia sejahtera bersama keluarganya.

Dikesempatan yang sama, Presiden FSPMI Riden Hatam Aziz mengatakan, Covid-19 telah menghambat/menghalangi gerakan buruh. Kita (FSPMI) tetap tidak menyerah, kita tetap tidak diam, kita tetap aksi walau menghadapi tekanan-tekanan yang luar biasa karena FSPMI adalah Gen perlawanan.

Riden Hatam Aziz dalam sambutannya di Agenda Konsolidasi FSPMI yang berlangsung di KC FSPMI Purwakarta

“Menghadapi sidang gugatan Undang-undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (Omnibus law), kita (FSPMI) melakukan aksi virtual dan berhasil dengan kemenangan,” kata Riden Hatam Aziz.

Riden pun menegaskan bahwa mulai sekarang FSPMI harus kembali bergerak (gerakan buruh) seperti tahun 2019 kebelakang.

“Sebagai langkah awal, Aksi May Day 2022, massa buruh harus kita ledakan ke Jakarta,” tutup Riden Hatam Aziz.

Pos terkait