Jakarta, KPonline – Rumah juang sekretariat FSPMI DKI Jakarta sore kemarin (18/1) kedatangan tamu dari para pemimpin federasi buruh se-DKI Jakarta diantaranya FSPMI, SPN, ASPEK INDONESIA, KASBI, PPI, SPRTMM, FBTPI, KPBI, SGBN, FSUI, FGTHSI, SPSI LEM, FARKES serta KSBSI.
Sebagai tuan rumah, ketua DPW FSPMI DKI Jakarta yang juga ketua perda KSPI sekaligus ketua Koalisi buruh Jakarta Winarso membuka pintu lebar dengan senang hati menyambut para pemimpin buruh DKI mau bersilaturahmi dan berdiskusi serta mau berjuang dengan mempersatukan visi untuk perjuangan kaum buruh DKI ke depan.
Para pemimpin federasi buruh ini saling berkoordinasi dalam rapat secara serius untuk pembahasan perjuangan buruh khususnya buruh DKI Jakarta ke depan mengingat, ke depan perjuangan buruh semakin pelik dan sulit yang membutuhkan ada gerakan buruh yang masif untuk berjuang tentang kesejahteraan buruh khususnya di wilayah DKI Jakarta.
Sudah saatnya kita bangun lagi dan hidupkan kembali aliansi buruh yang ada di Jakarta ini dan hari ini adalah momentum kita untuk menghidupkan Aliansi dari federasi federasi yang ada kita gabungkan agar perjuangan buruh ke depan terasa ringan.
Gabungan buruh Jakarta (GBJ) ini menganggap perjuangan Aksi massa buruh Jakarta kali ini harus maksimal dan masif serta besar dengan mempersatukan seluruh federasi dan konfederasi serikat pekerja yang ada di Jakarta.
Gabungan buruh Jakarta (GBJ) yang hari Jumat kemarin (17/1) yang dari siang melakukan rapat membahas banyak hal tentang perjuangan buruh ke depan mau apa dan seperti apa. Di samping Undang-Undang Omnibus Law yang saat ini lagi hangat-hangatnya dibicarakan.
Menyikapi tentang Undang-Undang Omnibus Law RUU Cipta Lapangan Kerja (Cilaka) para pemimpin federasi buruh yang tergabung dalam aliansi GBJ dari seluruh federasi yang ada di Jakarta menolak dan menyatakan dengan serius untuk melawan RUU Omnibus Law.
Dan seluruh federasi yang ada di Jakarta akan melakukan kampanye penolakan RUU Omnibus Law dengan melalui kampanye akbar di basis-basis massa buruh seperti di pabrik-pabrik dan kawasan-kawasan industri yang ada diseluruh DKI Jakarta.
Dan dalam waktu dekat ini GBJ ini akan melakukan aksi besar untuk bersama-sama berjuang menolak Undang-Undang Omnibus Law dan Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan yang sangat menyengsarakan kaum buruh dan rakyat.
“Sebagai upaya perjuangan GBJ yaitu roadshow ke tiap PUK yang diawali dengan konferensi pers. Dalam waktu dekat GBJ juga akan menyampaikan surat kepada pemerintah tentang penolakan Omnibus Law,” ungkap Winarso.
Dan buruh Jakarta dari berbagai federasi akan menjadi satu yaitu Aliansi GBJ akan melakukan aksi besar untuk menolak RUU Omnibus Law RUU Cipta Lapangan Kerja (Cilaka) dan Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan ke pemerintah terkait yaitu kantor gubernur, kemenaker, DPRD dan DPR RI.
(Omp).