Gelar Audiensi, Jamkeswatch Siap Kawal Layanan Kesehatan di Kabupaten Subang

Gelar Audiensi, Jamkeswatch Siap Kawal Layanan Kesehatan di Kabupaten Subang

Subang, KPonline – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Jamkeswatch kabupaten Subang melakukan pertemuan dengan pihak BPJS Kesehatan di ruang kerja kantor BPJS yang berada di Jalan Kertawigenda No.26, Cigadung, Kec. Subang, Kabupaten Subang, Jumat (27/09/2024).

Pasalnya ada beberapa temuan, dan aduan yang diterima tim Jamkeswatch di kabupaten Subang, salah satunya pelayanan di Fasilitas Kesehatan (Faskes), pembelian obat di luar Rumah Sakit, dan pelayanan-pelayanan kesehatan di Rumah Sakit itu sendiri.

Hadir dalam audiensi tersebut di antaranya kepala kantor kabupaten BPJS Kesehatan Subang Rita Marlina, Staf “Relantionship Officer” Munif Bary Akbar, staf Edukasi dan Penanganan Pengaduan Peserta di Rumah Sakit (EP3RS) Muhammad Rizki Aziz, katua Dewan Pimpinan Daerah Jamkeswatch kabupaten Subang Nanang Nurdiansyah, yang didampingi langsung Sekretaris DPD Jamkeswatch Asep Kahdar, dan beberapa anggota Jamkeswatch lainnya.

Dalam penyampaiannya Kepala kantor kabupaten BPJS Kesehatan Subang Rita Marlina menerangkan kalau kedatangan Jamkeswatch untuk silaturahmi perlu dibukakan pintu.

“Saya bangga bisa kenal dengan tim Jamkeswatch di Subang, mereka patut diapresiasi karena banyak temuan di lapangan yang disampaikan dalam agenda audiensi hari ini. Saya secara pribadi pun meminta maaf karena keterbatasan ruangan makanya kami batasi berapa orang yang bisa ikut audiensi. Temuan yang disampaikan tim Jamkeswatch kami catatkan karena ini bahan evaluasi kami dari BPJS kesehatan,” ucap Rita Marlina.

Menurutnya, pelayanan yang diberikan oleh Fasilitas Keehatan Tingkat Pertama(FKTP) tentu mesti sesuai dengan Perjanjian Kerja Sama(PKS) yang sudah dituangkan.

“Silahkan laporkan saja jika memang ditemukan pasien BPJS ditarik iur biaya oleh faskes yang sudah kerja sama dengan kami(BPJS Kesehatan). Kami pun dari BPJS Kesehatan menemukan salah satu FKTP yang memindahkan Faskes tanpa sepengetahuan pesertanya itu sendiri, itu sudah kami temukan. Kami tetap akan tegas dengan kejadian seperti itu,” tambah Rita dengan nada geram.

Di tempat yang sama ketua DPD Jamkeswatch kabupaten Subang Nanang Nurdiansyah mengungkap perlu adanya ketegasan dari pihak BPJS Kesehatan ketika ditemukan hal yang janggal perihal layanan kesehatan di lapangan.

“Anggota kami dari Jamkeswatch akan terus memantau bagaimana layanan kesehatan dikabupaten Subang. Kami pun dari Jamkeswatch membuka komunikasi dengan masyarakat yang merasa kesulitan ketika membutuhkan layanan kesehatan,” ujar Nanang.

Lebih lanjut, Nanang berharap pembenahanan layanan kesehatan di Subang tentu harus menjadi perhatian serius untuk Pemda setempat.

“Paling tidak kabupaten Subang bisa berkaca dengan wilayah lain dari sisi layanan kesehatannya. Target Universal Healt Coverage(UHC) dikabupaten Subang tentu harus jadi skala prioritas, agar tidak ada lagi istilah orang miskin dilarang sakit atau ditolak di Rumah Sakit,” tegas Nanang.

Dalam agenda Audiensi yang dilakukan tim Jamkeswatch dikabupaten Subang dengan BPJS Kesehatan suatu upaya agar masyarakat sekitar Subang bisa mendapatkan layanan kesehatan yang leih baik lagi.

Hal ini tentu mesti adanya kerja sama dari berbagai “Stakeholder” agar bisa saling membenahi kekurangan dalam hal layanan kesehatan khususnya untuk masyarakat dikabupaten Subang. (Jhole)