Surabaya, KPonline – Gubernur Jawa Timur Kofifah Indar Parawansa kembali membuat kecewa para Buruh Jawa Timur yang berbulan bulan menunggu revisi UMK dan Penetapan UMSK 2022.
Pada Selasa 1 Maret 2022,Kaum Buruh yang tergabung dalam Aliansi Gasper Jatim melakukan aksi hingga malam mengingat para Pimpinan Aliansi ternyata kembali tidak ditemui oleh Gubernur yang merupakan Mantan Mensos tersebut.
Memasuki pukul 18.00 WIB,tiba tiba satu persatu Lampu lampu yang merupakan Penerangan Jalan Umum di depan Gedung Grahadi mati satu persatu sehingga lokasi aksi menjadi gelap.
Namun ini tidak menyurutkan para orator untuk melakukan orasi terus secara bergantian bahkan mereka selingi dengan menyanyikan lagu lagu nasional.
Karena lokasi jalan yang gelap ,membuat Gedung Grahadi terlihat megah karena ribuan lampu yang berada di sana tidak satupun yang padam.
Sehingga seperti ada pesan tersirat yang ingin disampaikan oleh Kofifah Indar Parawansa yakni kesejahteraan para buruh harus terus gelap sedangkan para pejabat harus tetap bersinar terang.
Begitu mudahnya kekuasaan Gubernur memutus kesejahteraan buruh semudah memutuskan listrik PJU PJU yang ada di deepan Grahadi.
Dan benar setelah sekian lama berjuang di kegelapan akhirnya Sekda Pemprov Jatim pun mengumumkan bahwa keputusan terkait UMK dan UMSK itu berada di ranah Gubernur yang memiliki kewenangan deskresi sehingga malam ini tidak bisa memenuhi tuntutan kaum buruh.
Meskipun sudah di tenangkan oleh para pemimpin buruh namun sangat jelas kekecewaan massa aksi terlihat dari umpatan umpatan yang terus di sampaikan massa aksi.
(Khoirul Anam,)