Hadapi Industri 4.0, Ini yang Direkomendasikan Ketua IndustriALL Indonesia Council

Hadapi Industri 4.0, Ini yang Direkomendasikan Ketua IndustriALL Indonesia Council
Ketua IndustriALL Indonesia Council Iwan Kusmawan./Foto: hallobogor.com

Jakarta, KPonline – Industri 4.0 berdampak terhadap dunia kerja. Demikian disampaikan Ketua IndustriALL Indonesia Council Iwan Kusmawan saat menjadi membicara dalam dialog interaktif bertema “Memahami Tantangan Revolusi Industri 4.0 Dari Sudut Pandang Ketenagakerjaan.”

Iwan mengatakan, beberapa perubahan yang terjadi akibat industri 4.0 adalah adanya otomatisasi pekerjaan. Hal ini akan berdampak pada hilang atau berpindahnya pekerjaan lama dan munculnya pekerjaan baru. Dengan demikian, tidak menutup kemungkinan perusahaan akan melakukan reorganisasi/restrukturisasi, sehingga organisasi menjadi lebih ramping dan jumlah tenaga kerja lebih sedikit dan lebih terampil.

Bacaan Lainnya

Beberapa dampak lain adalah adanya keterbukaan informasi/kemudahan dan kecepatan akses informasi, munculnya generasi “karyawan yang terampil secara digital”, penggunaan media sosial sebagai media komunikasi diantara para pekerja, persyaratan kompetensi pekerjaan meningkat dan lebih kompleks, hingga perubahan persepsi karyawan terhadap konsep loyalitas dan profesionalisme kerja.

Baca juga: IndustriALL Tetapkan Strategi Songsong Industri 4.0

Ketika dunia kerja terdampak, maka serikat pekerja juga akan berdampak. Menurut Iwan, beberapa dampak yang akan terjadi adalah meningkatnya kasus – kasus perselisihan; lebih banyak, lebih besar dan atau lebih kompleks dari sebelumnya. Oleh karena itu, menuntut peran yang lebih besar dan cara yang lebih kreatif dari serikat pekerja untuk mengelolanya. Baik perselisihan normatif, kepentingan, maupun PHK.

Selain itu, jumlah serikat pekerja dan anggota berpotensi menurut akibat banyak perusahaan tutup/pailit, merjer/akuisisi. Dampak lain adalah menurunnya serikat pekerja sebagai refresentasi dari pekerja dalam menyelesaikan perselisihan hubungan industrial, dan potensi meningkatnya perselisihan antar serikat pekerja.

Dalam situasi seperti ini, demikian disampaikan pria yang juga menjabat sebagai Ketua Umum SPN ini, ada tiga tantangan yang dihadapi serikat pekerja. Pertama, mempertahankan eksistensi serikat pekerja di tengah terjadinya digitalisasi di dunia kerja dan munculnya harapan yang beragam dari para pemangku kepentingan. Dalam hal ini, serikat pekerja harus mampu untuk mengenali para pemangku kepentingannya dan harapan – harapan mereka.

Baca juga: Rakernas SPAMK FSPMI Selenggarakan Seminar Revolusi 4.0

Kedua, menyesuaikan cara mengelola hubungan industrial agar lebih sejalan dengan perubahan yang terjadi; proaktif vs reaktif; kolaborasi vs kompetisi; kemitraan vs permusuhan; dan yang ketiga adalah meningkatkan kapabilitas organisasi dan kepemimpinan dalam menghadapi perubahan – perubahan yang cepat di dunia kerja.

Rekomendasi Ketua IndustriALL Indonesia Council dalam menghadapi indutri 4.0./Infografis: Media Perdjoeangan

Rekomendasi

Menghadapi situasi sebagaimana tersebut di atas, Iwan mengusulkan beberapa rekomendasi.

Untuk serikat pekerja, dia merekomendasikan agar lebih proaktif, menjadi penasehat, pelatih, organisasi profesional, dan fasilitator. Selain itu, serikat pekerja juga harus memanfaatkan teknologi informasi untuk penguatan organisasi, dan memasukkan perubahan teknologi dalam PKB.

Baca juga: IndustriALL Indonesia Council Selenggarakan Dialog Interaktif Revolusi Industri 4.0

Untuk pengusaha, harus lebih transparan, lebih bermitra, lebih menjaga harmonisasi, dan menghindari perselisihan.

Sedangkan rekomendasi untuk Pemerintah, Iwan meminta agar menyiapkan regulasi yang melindungi hak – hak pekerja dan mengatur model kemitraan sosial didalam bisnis berbasis digital; menyiapkan tenaga kerja terampil melalui pelatihan berbasis digital; dan meminta Pemerintah untuk memberikan seritifikasi kompetensi bagi para pekerja yang sudah memiliki keahlian lebih.

Pos terkait