Jakarta, KPonline – Salah satu anggota girl group terkenal NewJeans, Hanni, telah mengonfirmasi melalui platform penggemar bahwa dirinya akan memberikan kesaksian di hadapan Majelis Nasional Korea Selatan. Kesaksian tersebut berkaitan dengan tudingan penindasan di industri K-pop yang semakin ramai diperbincangkan.
Hanni, yang memiliki nama lengkap Haninnie, adalah seorang penyanyi dan penari asal Australia-Korea yang lahir pada 6 Oktober 2006. Ia debut bersama NewJeans pada Agustus 2022 di bawah naungan ADOR, sebuah label di bawah HYBE Corporation. NewJeans dikenal dengan konsep fresh dan musik yang menggabungkan berbagai genre, serta popularitas yang terus meningkat di kalangan penggemar K-pop, baik di dalam maupun luar Korea Selatan.
Dalam pernyataannya kepada para penggemar, Hanni mengungkapkan bahwa keputusannya untuk bersaksi didasarkan pada rasa tanggung jawab terhadap para idol dan pekerja lain di industri hiburan. “Ini bukan hanya tentang kami sebagai idol, tetapi juga tentang semua orang yang terlibat di balik layar, yang mungkin mengalami tekanan yang tidak terlihat,” tulisnya.
Isu penindasan dan eksploitasi di industri K-pop telah menjadi sorotan dalam beberapa tahun terakhir, dengan banyak mantan idol dan pekerja mengungkapkan pengalaman mereka menghadapi lingkungan kerja yang penuh tekanan, jam kerja yang panjang, dan aturan ketat yang diterapkan oleh agensi hiburan.
Keikutsertaan Hanni dalam sidang di Majelis Nasional diharapkan akan membawa perhatian lebih luas terhadap kondisi kerja para idol dan perlunya regulasi yang lebih ketat untuk melindungi mereka. Sebagai salah satu idol K-pop muda yang tengah naik daun, Hanni diharapkan dapat memberikan perspektif baru terkait tantangan yang dihadapi para idol di era modern.
Kesaksiannya ini menjadi momen penting bagi industri K-pop, di mana para penggemar serta pekerja di industri tersebut menanti-nantikan perubahan yang signifikan dalam tata kelola dan perlakuan terhadap para artis.
Sidang Majelis Nasional yang akan dihadiri oleh Hanni diperkirakan akan berlangsung minggu depan, dengan banyak pihak yang berharap ini akan menjadi langkah awal menuju perbaikan kondisi kerja di industri hiburan Korea Selatan.