Bogor, KPonline – Antusiasme buruh-buruh Bogor dalam aksi unjuk rasa pada hari pertama ini sungguh luar biasa. Diluar dugaan dari perkiraan sebelumnya, ratusan bahkan mungkin ribuan buruh-buruh Bogor kembali turun ke jalan, untuk mendorong penetapan UMSK 2019 Kabupaten Bogor yang tak kunjung berkesudahan.
Berdasarkan pantauan awak Media Perdjoeangan Bogor di beberapa titik, titik kemacetan yang cukup luar biasa berpindah, yang awalnya terjadi di pintu keluar tol Gunung Putri hingga kawasan industri Wanaherang, menuju daerah Citeureup, Bogor. Iring-iringan mobil komando bersama ratusan kendaraan bermotor roda dua dan ribuan buruh-buruh Bogor, melintasi Jalan Industri Indocement hingga Pasar Citeureup dan bermuara di pintu keluar tol Citeureup.
Sejauh mata memandang, diperkirakan 1 km panjang iring-iringan tersebut. Memang memacetkan arus lalu lintas dan laju kendaraan bermotor, akan tetapi apa yang sedang dilakukan oleh buruh-buruh Bogor merupakan dampak dari berlarut-larutnya penetapan UMSK 2019 Kabupaten Bogor, yang hingga saat ini belum juga ada titik temu.
“Gue bangga bisa ikut aksi lagi. Udah lama buruh-buruh Bogor tidur. Emang udah waktunya kita dobrak kesewenang-wenangan yang terjadi di Bogor. Karena ini soal perut kita, soal kesejahteraan kita semua. Pake nominal UMSK aja kita masih kesusahan, apalagi nominalnya dibawah itu” geram salah seorang anggota Garda Metal Bogor yang tidak ingin disebut namanya.
Di Kabupaten Bogor sendiri, memang rasanya sudah lama sekali tidak ada aksi unjuk rasa atau aksi mogok kerja daerah. Aksi turun ke jalan, sepertinya sudah menjadi garis tangan bagi buruh-buruh secara keseluruhan. Dengan konsep, lobby dan aksi, dengan perencanaan yang baik dan matang, koordinasi yang baik dari perangkat dan anggota, kemenangan bagi kaum buruh, seharusnya sudah hampir bisa dipastikan didapatkan.
Hari ini sampai 3 hari kedepan, gue bakal turun ke jalan, untuk menyuarakan suara kaum buruh. Bagaimana dengan elo? (RDW)
