Heri Novianto Sesalkan Hilangnya Sektor Ikonik SPL Sidoarjo pada Pergub UMSK 2020

Heri Novianto Sesalkan Hilangnya Sektor Ikonik SPL Sidoarjo pada Pergub UMSK 2020

Sidoarjo, KPonline – UMSK 2020 Jawa Timur sudah ditetapkan oleh Gubernur Khofifah Indar Parawansa melalui Pergub No. 188/677/KPTS/013/2019 tertanggal 26 Desember 2019. Meski demikian tidak sepenuhnya disambut dengan suka cita, khususnya bagi PC SPL-FSPMI Kab. Sidoarjo, mengingat ada salah satu sektor yang dihilangkan, sektor dengan nomor KBLUI 24101 (Industri Besi dan Baja Dasar) dimana beberapa PUK SPL FSPMI di Sidoarjo ada di dalamnya (yang biasanya masuk sektor unggulan).

Yang pada akhirnya berdampak pada 3 (tiga) PUK, diantaranya; PUK Ispatindo, PUK Java Pasific dan PUK Hanil Jaya Steel yang sebelumnya mendapatkan 9% kini tidak mendapatkannya.

Bacaan Lainnya

Atas hal ini Ketua PC SPL-FSPMI Kab. Sidoarjo Heri Novianto mengatakan bahwa pada tahun ini terlihat ketidakseriusan pada level Provinsi dalam mewujudkan upah Sektoral,terindikasi bahwa UMSK ditetapkan semata hanya untuk menunjukkan bahwa di Jatim tetap ada Upah Sektoral sehingga mengabaikan makna dari Upah Sektoral itu sendiri.

Padahal upah sektoral hadir untuk menunjukkan adanya sektor unggulan yang tidak hanya semata karena padat modal, namun lebih dari itu bahwa upah ini juga berdasar pada tingkat resiko yang harus dihadapi oleh para pekerja di dalamnya.

Lebih lanjut sebagai Ketua Pimpinan Cabang Heri menyebutkan bahwa hilangnya sektor dengan KBLUI 24101 ini sangat mengejutkan dan membuat frustasi mengingat sektor tersebut merupakan sektor Ikon SPL-FSPMI Kab. Sidoarjo yang kesemuanya merupakan Penanaman Modal Asing (PMA) dan telah menjalankan Upah Sektoral.

Karenanya PC SPL-FSPMI Kab. Sidoarjo akan berkirim surat kepada provinsi untuk meminta penjelasan dan berupaya agar provinsi juga mau memperhatikan persoalan ini untuk selanjutkan memberikan jalan keluar yang baik khususnya PUK SPL di Sidoarjo.

Pria kelahiran Bojonegoro ini menegaskan bahwa “setiap proses pengupahan 2020 sudah kita kawal dengan maksimal. Namun ternyata hasil akhirnya memang cukup membuat frustasi. Kita harus tetap bersemangat untuk perjuangan ke depan, agar kesejahteraan anggota bisa lebih baik lagi,” ujarnya.

Pos terkait