Surabaya, KPonline – Alasan apapun yang disampaikan oleh Menpan-RB tidak akan membuka formasi Tenaga Administrasi, seperti yang disampaikan beberapa hari yang lalu saat berkunjung ke Redaksi Harian FAJAR (Jawa Pos Group Selasa, 29/1)
Alasan yang disampaikan Menpan-RB Syafruddin, jumlah PNS terbesar saat ini masih di jajaran tenaga administrasi. Makanya, untuk seleksi PPPK dan CPNS tahun ini, formasi untuk tenaga administrasi ditutup.
Mantan ajudan wapres itu mengatakan, jumlah PNS tenaga administrasi sekitar 38 persen dari jumlah PNS. Sudah sangat besar.
Sementara tenaga teknis seperti guru, tenaga kesehatan, penyuluh pertanian, dan yang lainnya total hanya 62 persen. Padahal, tenaga teknis yang saat ini menjadi kebutuhan mendesak pemerintah.
“Yang kita butuhkan seperti guru, tenaga kesehatan, dan lainnya. Kalau hanya tukang angkat air minum atau bawa makanan sudah sangat banyak, sehingga kita setop,” tegas Syafruddin saat kunjungan ke Redaksi Harian FAJAR (Jawa Pos Group), Selasa (29/1).
Disebutkan, saat ada 700 ribu guru honorer yang mesti mendapatkan perhatian. Banyak dari mereka yang sudah mengabdi lama, dari 10 tahun hingga lebih dari 15 tahun
Kami sebagai Tenaga Administrasi bukan hanya tukang angkat air minum atau bawa makanan saja lebih dari itu kami Tenaga Honorer K2 Tenaga Teknis berani kok diadu sama PNS/ASN yang bekerja hanya SETOR WAJAH apalagi dengan PNS/ASN yang hasil suap atau Mal Administrasi
Pak Menteri jangan asal ngomong dong…..
Buktinya data di BKN banyak tuh PNS/ASN yang korop tapi sampai saat ini dari pihak pemerintah sepertinya anteng-anteng aja. Padahal para PNS/ASN telah makan gaji buta dan menggarong uang negara masih dianak emaskan, sedangkan kami para Tenaga Honorer K2 Teknis hanya dipandang dengan sebelah mata dan dianak tirikan bahkan kami dianggap seonggok sampah yang tidak ada gunanya.
Coba pak Menteri datang ke lembaga-lembaga pendidikan, siapa yang mengerjakan administrasi BOS, atau silahkankan pak Menteri datang ke Instansi Pemerintah siapa ujung tombak pelayan publik diinstansi terdebut.
Statemen Pak Menteri sungguh-sungguh telah membuat jantung kami para Honorer K2 Tenaga Teknis berdegup kencang ingin rasanya kami menggruduk kantor Menpan-RB lagi, tapi rasanya percuma, karena keadilan di Republik ini sudah terabaikan.
Kami hanya berdo’a mudah-mudahan kami yang sudah dianggap seonggok sampah yang tidak berguna ini segera mendapat peetolongan dari Allah SWT yaitu 2019 Ganti Presiden. (*)
Penulis: Riyanto Agung Subekti (Itong), Pengurus Pusat FHK2-PGRI