HUT Media Perjuangan Di Jatim : Apapun Yang Terjadi FSPMI Tetap Jadi Makhluk Kritis Di Bumi Indonesia

HUT Media Perjuangan Di Jatim : Apapun Yang Terjadi FSPMI Tetap Jadi Makhluk  Kritis Di Bumi Indonesia

Sidoarjo, KPonline-Dari sebuah panggung berukuran empat kali enam meter. Di samping jalan tol menuju bandara Juanda. Malam ini 8 Maret 2019 Media Perjuangan FSPMI merayakan ulang tahunnya yang ke 12 tahun. Sebuah acara yang dikemas dengan konsep pameran foto refleksi sejarah dan panggung musik spektakuler sekemampuan klas pekerja.

Kegiatan yang dimulai kisaran pukul tujuh malam itu dibuka oleh koordinator Media Perjuangan Jatim Khoirul Anam. Dilanjutkan secara bergilir orasi para pemimpin FSPMI Jatim. Mulai dari ketua DPW Pujianto , Heri Novianto PC SPL Sidoarjo dan konsulat cabang Surabaya Doni Aryanto. Di hadapan anggota FSPMI yang kebanyakan datang dari Surabaya dan Sidoarjo.

Bacaan Lainnya

Pameran Foto Buruh Saat HUT Media Perdjoeangan

Dalam orasi tersebut Pujianto menuturkan rangkaian sejarah perjuangan FSPMI dari awal berdirinya yang penuh tantangan. Berawal dari enam puk berdiri di Sidoarjo pada awal tahun 2000an. Hingga sekarang bisa berkembang di berbagai daerah di Jatim. Mulai Sidoarjo, Mojokerto, Pasuruan, Surabaya, Gresik, Lamongan, Tuban, Probolinggo hingga kabupaten paling timur yaitu Banyuwangi.

Sedangkan Heri Novianto dalam orasinya mengatakan bahwa di tahun politik ini buruh FSPMI harus berani membuat perubahan. Pilihan politik organisasi yang sudah dicanangkan bersama harus didukung dengan kekuatan penuh. Menang atau belum menang tidak menjadi soal. Karena menurut Heri bahwa FSPMI akan tetap konsisten berjuang untuk buruh dan tetap konsisten menjadi organisasi pekerja yang paling kritis di bumi Indonesia.

Apapun yang terjadi pada 17 April mendatang?,Siapapun yang terpilih menjadi presiden jangan sampai menghilangkan sifat dasar FSPMI yakni selalu melawan kebijakan yang tidak pro buruh.

Sambutan dari DPW FSPMI Saat HUT Media Perdjoeangan

Lain halnya dengan Doni Aryanto. Ia merasa sangat berkesan dengan masifnya gerakan buruh di tahun 2012. Aksi – aksi yang luar biasa kala itu menurutnya perlu di ulang di saat sekarang. Pekerja tak boleh terlena dengan kondisi terangkatnya kesejahteraan dengan terangkatnya upah minimum. Dalam kesempatan itu pula Doni berharap bahwa Media Perjuangan harus selalu dan lebih tajam dalam menyuarakan suara yang mewakili amanat penderitaan buruh pekerja dan suara rakyak sekelasnya.

Tak lupa dalam kesempatan itu juga digunakan ajang sosialisasi wakil – wakil pekerja yang maju dalam pesta demokrasi April 2019 mendatang. Ada dua orang wakil pekerja yang hadir yaitu Nurudin Hidayat untuk DPRD II Surabaya dapil 3 dan wakil dari KSPI untuk DPR RI dapil Surabaya Sidoarjo Pramucahya menyampaikan orasi politiknya.Tak lupa juga dalam kesempatan itu gema pemenangan Capres no 2 Prabowo Sandi bergemuruh dalam kesempatan itu.(Suhadi)